Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Massal di 4 Pasar Tradisional Jayapura, Sementara 430 Orang Positif Covid-19

Kompas.com - 23/06/2020, 10:42 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura melakukan rapid test Covid-19 massal di empat pasar tradisional di Jayapura.

Empat pasar tradisional itu adalah Pasar Hamadi, Pasar Pagi Paldam, Pasar Sore Cigombong, dan Pasar Youtefa.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Jayapura, 53,88 Persen Berasal dari Kelurahan Hamadi

Saat ini, tes massal di Pasar Youtefa masih berlangsung dan dijadwalkan selesai pada Rabu (24/6/2020).

"Sudah tiga pasar yang selesai, sekarang ini keempat. Sebelumnya sudah di Pasar Hamadi, Pasar Pagi Paldam, dan Pasar Sore Cigombong," kata Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru saat dihubungi, Selasa (23/6/2020).

Rustan mengatakan, proses pemeriksaan cairan tenggorokan warga yang dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test Covid-19 di Pasar Hamadi telah rampung.

Temuan kasus positif Covid-19 di Pasar Hamadi pun cukup besar. Sebab, pemeriksaan juga dilakukan kepada warga yang tinggal di sekitar pasar.

Rustan menyebut, sebanyak 6.954 orang menjalani rapid test Covid-19 di Pasar Hamadi. Hasilnya, 1.119 dinyatakan reaktif.

Warga yang dinyatakan reaktif lalu menjalani tes swab berdasarkan metode polymerase chain reaction (PCR).

Baca juga: 4 Tahanan Polresta Jayapura yang Positif Corona Kabur dari Rumah Sakit

"Dari situ dapat 47 persen yang positif, jadi yang positif sekitar 420 (orang)," kata Rustan.

Sementara itu, 495 warga mengikuti rapid test massal di Pasar Pagi Paldam. Sebanyak 61 orang dinyatakan reaktif.

Ilustrasi rapid test Covid-19. SHUTTERSTOCK Ilustrasi rapid test Covid-19.

Mereka pun menjalani tes swab. Namun, baru 16 hasil tes swab yang keluar dan 10 di antaranya positif Covid-19.

"Kalau di Pasar Cigombong, dari 269 orang yang rapid test, hanya empat yang reaktif, hasil pemeriksaan swabnya masih menunggu," kata dia.

Baca juga: 1.629 Pasien Positif Covid-19 Sembuh di Surabaya, Pemkot: Kalau Bahagia Sembuhnya Cepat

Sehingga total sementara dari pemeriksaan di tiga pasar tradisional adalah 430 pasien positif corona.

Sedangkan tes massal di Pasar Youtefa masih berlangsung. Pada hari pertama, Senin (22/6/2020), sebanyak 523 orang menjalani rapid tes Covid-19, hasilnya 73 orang dinyatakan reaktif.

Keterbatasan fasilitas ruang isolasi

Warga yang dinyatakan reaktif, akan dikarantina di dua lokasi.

"Sekarang ada dua tempat karantina yang disiapkan oleh Pemprov Papua, di BPSDM dan Balabkes untuk mengkarantina warga yang reaktif terhadap rapid test," kata Rustan.

Sedangkan pasien yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, tidak seluruhnya dirawat di rumah sakit.

Jumlah ruang isolasi di delapan rumah sakit di Jayapura membuat pemerintah mencari cara lain untuk menangani pasien positif Covid-19.

Baca juga: Foto Viral Puluhan WNA Yoga Tanpa Jaga Jarak dan Masker di Bali, Pendiri Minta Maaf

"Untuk pasien Covid-19 yang tidak ada gejala dikarantina di Hotel Sahid, sedangkan yang ada gejala dirawat di rumah sakit," kata Rustan.

Namun, ruang isolasi di rumah sakit dan hotel yang digunakan sebagai lokasi karantina tak bisa menampung jumlah pasien positif Covid-19 yang terus bertambah.

 

Sehingga, Pemkot Jayapura mengeluarkan kebijakan karantina mandiri bagi pasien positif Covid-19 yang tak bergejala.

"Yang tidak tertampung di rumah sakit dan Hotel Sahid terpaksa kita minta karantina mandiri sambil menunggu tempatnya tersedia," kata Rustan.

Baca juga: Seorang Tenaga Medis yang Dinyatakan Positif Tularkan Covid-19 ke 14 Keluarganya

Hingga Senin (22/6/2020), total 742 kasus positif virus corona baru atau Covid-19 di Kota Jayapura.

Dari jumlah tersebut, 452 pasien masih dirawat, 281 orang sembuh, dan sembilan meninggal.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Nyoman Sri Hartari menjelaskan, kebijakan rapid test massal di pasar tradisional berawal dari temuan 10 pedagang ikan keliling yang dinyatakan positif Covid-19.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction).

Baca juga: Antisipasi Penularan Covid-19 di Pasar Tradisional, Pengawasan Aktivitas Perlu Diperketat

Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com