Herlin mengatakan, meski saat ini masyarakat tengah konsen untuk menghindari penularan Covid-19, namun yang tak kalah pentingnya juga harus waspada pada penularan DBD.
Virus dengue yang terisap oleh nyamuk akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, termasuk kelenjar liurnya.
Bila nyamuk tersebut menggigit atau mengisap darah orang lain, virus akan pindah bersama air liur nyamuk.
Baca juga: Pasien DBD di Tasikmalaya Mencapai 500 Orang
Virus dengue akan menyerang sel pembeku darah kecil (kapiler), akibatnya terjadi pendarahan dan kekurangan cairan bahkan bisa mengakibatkan syok.
"Untuk mengendalikan DBD ini, kami tak henti memberikan informasi kepada masyarakat untuk segera merujuk atau membawa ke fasyakes terdekat apabila ada anggota keluarga dengan gejala demam, setelah 2 hari tidak turun panasnya setelah minum obat penurun panas," ujar dia.
Faktor yang mempengaruhi penyebarluasan DBD adalah kepadatan penduduk, mobilitas penduduk, perilaku masyarakat, dan perubahan iklim (climate change) global.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul: "Kasus Demam Berdarah Dengue di Jatim Tembus 5.733 Kasus dengan 52 Kematian, Ini Upaya Dinkes Jatim" (SURYA.CO.ID/FATIMATUZ ZAHRO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.