Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien DBD di Tasikmalaya Mencapai 500 Orang

Kompas.com - 16/06/2020, 15:51 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terus mewaspadai meningkatnya jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD).

Menurut Dinkes Tasikmalaya, pasien DBD sudah mencapai 500 orang sejak awal Januari sampai Juni 2020.

Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 11 pasien mulai dari balita sampai dewasa dilaporkan meninggal dunia.

Baca juga: Kejaksaan Selidiki Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19 oleh Gugus Tugas

"Menyerang usia balita, dewasa maupun usia tua dengan rata-rata umur 4 sampai 65 tahun dan terjadi di seluruh kecamatan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan  Penyakit (P2P) Dinkes Kota Tasikmalaya Suryaningsih kepada wartawan, Selasa (16/6/2020).

Sebelumnya, hingga Mei 2020, jumlah kasus sebanyak 412 yang terkonfirmasi positif DBD.

"Belum genap sebulan saja, hampir 90-an terdapat tambahan kasus DBD di hampir seluruh kecamatan. Kita berharap masyarakat lebih waspada juga terkait penyebaran DBD, selain dari corona sekarang ini," kata Suryaningsih.

Baca juga: Soal Telur Infertil di Pasar Tasikmalaya, Ini Imbauan Polisi untuk Konsumen

Selama ini,  Puskesmas di seluruh kecamatan masih terus berupaya melakukan penyuluhan, terutama untuk menggerakkan kembali RW Siaga di setiap perkampungan, supaya jentik nyamuk aedes aegypti tidak tumbuh menjadi dewasa.

Masyarakat diminta tidak menyepelekan pemberantasan sarang nyamuk di setiap lingkungan tempat tinggal dan kerja.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, Kota Tasikmalaya sangat berpotensi menerapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap DBD.

Baca juga: Misteri 2 Kapal Hilang di Laut Bangka Terjawab Setelah 12 Jam Pencarian

Dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah kasus DBD tahun ini lebih tinggi atau meningkat dua kali lipat, termasuk jumlah kasus kematiannya.

"Secara umum kasus DBD ini menyerang semua usia. Tapi untuk kali ini anak-anak yang kena cukup banyak," kata Uus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com