Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan Selama 110 Tahun, Wayang Orang di Sriwedari Solo Kini Manggung Secara Daring

Kompas.com - 22/06/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Sebaliknya, pengalaman berbeda dirasakan oleh pemain wayang orang lainnya, Tri Ageng.

Ia mengaku sedikitnya orang yang hadir menonton secara langsung menyebabkan suasana di gedung pertunjukan kurang meriah.

Baca juga: Menjaga Roh Kesetaraan Gender Lewat Pentas Wayang Orang di Semarang

"Kurang greng. Kalau ada penonton kan bisa aplaus yang menambah semangat kita. Tapi karena kondisinya seperti ini ya dijalani dengan maksimal saja," kata Tri Ageng yang dalam pentas wayang orang kali ini memerahkan tokoh wayang Arjuna.

Selain itu, Tri Ageng mengungkapkan absennya penonton menyebabkan interaksi antara pemain dengan penonton hilang.

Menurutnya, jika ada penonton, para pemain bisa mengetahui apakah alur cerita yang dimainkannya di panggung bisa mempengaruhi emosi penonton yang hadir.

"Ketika ada adegan apa gitu, penonton bisa ikut merinding dan sedih karena mereka melihat secara langsung dengan penglihatan," jelasnya.

Baca juga: Ramai soal Sunda Empire hingga King of The King, Roy Suryo: Cuma Wayang

Alternatif terakhir

Sementara itu Koordinator Wayang Orang Sriwedari, Agus Prasetyo mengatakan pentas wayang orang secara daring menjadi pilihan alternatif terakhir tatkala pandemi Covid-19 melanda Kota Solo.

"Wayang orang Sriwedari tentu saja mematuhi apa yang menjadi instruksi Wali Kota Solo bahwa selama masa pandemi ini memang pertunjukan belum boleh mendatangkan penonton langsung. Kemudian solusinya kami mengadakan pentas secara daring," kata dia.

Pentas daring salah satunya digelar sebagai cara untuk menjaga eksistensi wayang orang Sriwedari yang kini telah memasuki usia 110 tahun.

Baca juga: Pentas Wayang Orang Sriwedari, Pernah Hanya Ditonton Kursi

Apalagi kesenian wayang orang tertua di Indonesia itu telah menjadi ikon kebudayaan Kota Solo.

"Ini menjadi tugas kami untuk menjaga eksistensi dan pelestarian wayang orang Sriwedari. Salah satunya dengan pentas terbatas secara daring," ujar dia.

Menurut dia, antusiasme penggemar untuk menonton secara daring cukup lumayan.

Hal ini terlihat dari jumlah interaksi penonton yang melihat pentas wayang melalui live Instagram.

Baca juga: Wayang Orang Bharata, Obat Kangen dan Tempat Kumpul

Sementara itu Koordinator Wayang Orang Sriwedari, Agus Prasetyo mengatakan pentas wayang orang secara daring menjadi pilihan alternatif terakhir tatkala pandemi Covid-19 melanda Kota Solo.Fajar Sodiq Sementara itu Koordinator Wayang Orang Sriwedari, Agus Prasetyo mengatakan pentas wayang orang secara daring menjadi pilihan alternatif terakhir tatkala pandemi Covid-19 melanda Kota Solo.
Bahkan, dengan daring ini penggemar yang menonton tidak hanya dari Solo, namun dari berbagai kota di luar Solo bisa ikut menyaksikannya.

"Saya lihat antusiasme penonton bagus. Kemudian banyak penggemar wayang Sriwedari, para pemerhati seni juga interaksi di live streaming. Tapi sayang, saya belum tahu catatan jumlah penontonnya hingga saat ini," akunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com