Termasuk mengolahnya dari laporan 38 dinkes kabupaten/kota se-Jatim hingga data Gugus Tugas Pusat yang notabene dari Kemenkes dan BNPB.
"Selain mencari, ada laporan dari dinas kabupaten/kota, dan kita ngecek juga. Kita dibantu BNPB, ada dari dinas dan sebagainya, dan ndak mungkin (menampilkan tidak valid). Sekali lagi nggak mungkin, ini adalah perang kita dengan Covid-19," ujar dia.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya mempertanyakan data kasus Covid-19 yang dikeluarkan Pemprov Jatim.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, ditemukan perbedaan data yang dikeluarkan Pemprov Jatim dengan data yang ada di lapangan.
"Pernah saya dapat angka 280 confirm dari provinsi, itu setelah kita teliti ternyata hanya 100. Setelah kita cek dan lihat (lapangan) ternyata (sisanya) itu bukan orang Surabaya," kata Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: Pemkot Surabaya Persoalkan Data Covid-19, Pemprov Jatim: Nggak Mungkin Tidak Sesuai, Bisa Dosa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.