Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benang Layangan Pembawa Maut

Kompas.com - 19/06/2020, 09:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Herman anggota Satpol PP Kota Mataram terjatuh dari motor saat ia hendak pulang kerja. Usut punya usut, ternyata Herman jatuh gara-gara benang leher yang nyangkut di lehernya.

Saat dievakuasi ke rumah sakit, leher Herman banyak mengeluarkan darah. Setelah menjalani perawatan, kondisi Herman sudah membaik. Namun masih bekas luka di lehernya.

Nasib berbeda dialami oleh I Wayan Losmen kakek 61 tahun asal Denpasar, Bali. Dia kehilangan nyawa gara-gara lehernya terjerat benang layangan.

Baca juga: Detik-detik Leher Pria di Bali Tersangkut Benang Layangan, Tabrak Alat Berat dan Tewas

Hari itu, Kamis (11/6/2020) sekitar pukul 14.30, Wayan Losmen melintas di Jalan Raya Sesetan dar arah utara ke selatan.

Ternyata di jalan tersebut melintang benang layangan dari timur ke barat.

Leher kakek 61 tahun tersebut terjerat benang dan ia hilang keseimbangan. Di waktu bersamaan, ada alat berat yang bergerak dari selatan ke utara. Motor yang dikendarai Losmen menabrak alat berat. Ia pun terjatuh.

Losmen mengalami luka robek di perut, dada lebam, dan hidung mengeluarkan darah. Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia karena mengalami pendarahan hebat.

Baca juga: Benang Sering Jerat Leher Pengendara Motor, Satpol PP Razia Warga yang Main Layangan

Masih di Bali. Pada Sabtu (16/5/2020), I Gusti Agung Devananda Praditya pemuda 20 tahun asal Denpasar juga terjatuh setelah lehernya terjerat benang layangan.

Saat itu ia sedang melintas di Simpang Nija, Kesiman, Denpasar. Nyawa Agung selamat, namun lehernya terluka parah dan mengalami luka lain karena terjatuh dari motor.

Sementara itu  Solo, Yohanis Budi Santoso pemuda 21 juga harus kehilangan nyawa setelah lehernya terjerat benang layangan saat mengendarai motor di Kleurahan Mojosongo, Jebres, pada Kamis (11/6/2020).

Baca juga: Benang Layangan Nyangkut di Leher, Saya Jatuh dari Motor Langsung Dibawa ke RS

Yohanis adalah seorang montir motor. Saat kejadian, ia sedang mencoba motor pelanggan yang baru saja ia perbaiki.

Menurut saksi mata Agus, leher Yohanis tersangkut benang layangan yang berada di tiang listrik sekitar lokasi.

Lantaran motornya melaju, benang tertarik dan menyayat leher Yohanis.

Baca juga: Leher Tersangkut Benang Layangan Lalu Tabrak Alat Berat, Pria di Bali Tewas

Yohanis pun hilang kendali dan menabrak pagar depan kantor pos. Saksi awalnya mengira kecelakaan itu adalah kecelakaan tunggal biasa.

Namun ia menyadari ada benang layangan di leher Yohanis. Menurut Agus, sebelum ambruk dan tewas, Yohanis sempat bangun dan menyingkirkan benang dari lehernya.

"Korban sempat bangun melepas benang layangan yang mengikat lehernya. Karena darah dari leher terus keluar, tidak kuat, korban terjatuh lagi," kata Agus.

Baca juga: Warga di Mataram Dilarang Bermain Layangan, Satpol PP: Kami akan Tindak Tegas

Pemain layangan tewas

-THINSTOCK -
Tak hanya pengguna jalan raya yang tewas karena benang layangan. Di Kabupaten Menpawah, MA (38) seorang pria yang sedang bermain layangan tewas tersengat listrik pada Rabu (2/6/2020).

MA menggunakan tali kawat untuk bermain layangan. Ternyata tali tersebut menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi di Jalan Semparong, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Menpawah, Kalimantan Barat.

Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan baju korban dan sebuah layangan bertali kawat yang sudah terbakar.

Sementara di Matraman, Jakarta, N seorang siswa SD tewas tertabrak kereta api di perlintasan KA Pisangan Baru, Matraman pada Senin (4/5/2020) sore.

Baca juga: Warga di Kota Ini Dilarang Main Layangan, Dianggap Membahayakan Nyawa

Saat itu N yang masih duduk di kelas tiga SD sedang lari mebgejar layangan. Diduga korban tidak melihat kereta yang melintas saat N sedang mengejar layangan.

Hal yang sama terjadi di Bekasi. Pelajar berinsial BF tewas setelah terserempet kereta api di perlintas kereta di Kampung Rawa Bebek, Bekasi Barat pada Senin (2/2/2020).

Awalnya BF bermain layangan di kawasan Kampung Rawa Bebek. Namun layangannya putus dan BF langsung mengejarnya ke arah perlintas kereta.

Secara bersamaan, melintas kereta dengan nomor 1402 jurusan Jakarta Bekasi. BF mengalami luka berat di bagian kepala setelah terserempet kereta.

Ia pun meninggal dunia. Jenazaha BF langsung di bawa ke RSUD untuk identifikasi.

Baca juga: Main Layangan, Seorang Pria di Kalbar Tewas Tersengat Listrik

Razia warga yang main layangan

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tewasnya pengendara motor setelah lehernya tersayat benang layangan di Jalan Tangkuban Perahu tepatnya di depan Kantor Pos Mojosongo, Solo, Jateng, Jumat (12/6/2020).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tewasnya pengendara motor setelah lehernya tersayat benang layangan di Jalan Tangkuban Perahu tepatnya di depan Kantor Pos Mojosongo, Solo, Jateng, Jumat (12/6/2020).
Maraknya korban gara-gara layangan membuat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Kota Mataram merazia warga yang bermain layangan tidak pada tempatnya.

Petugas menyasar warga yang bemain layangan di jalan raya karena benang layangan yang putus membahayakan warga lain terutama pengendara motor.

"Laporan dari masyarakat akibat benang layangan yang putus banyak pengendara motor yang jadi korban," kata Kabid Tibumtranslinmas Satpol PP Kota Mataram Irsak Tantawi saat dihubungi, Kamis (18/6/2020).

Baca juga: Benang Layangan Makan Korban Pengendara di Bali, Begini Kondisinya

Tindakan tersebut juga sesuai dengan Perda Trantibum Nomor 11 Tahun 2015.

"Sanksinya, kami akan amankan layangan dan benang masyarakat yang kedapatan bermain layang-layang," katanya menambahkan.

Sementara itu Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Afrian Satya Permadi mengimbau masyarakat untuk mengawasi anak-anaknya supaya tidak bermain layang-layang di pinggiran jalan.

Hal tersebut perlu dilakukan agar kasus serupa tidak kembali terulang.

Baca juga: Sebelum Tewas, Montir Sempat Bangun Melepas Benang Layangan yang Jerat Lehernya

"Kalau ingin bermain layang-layang di lapangan. Jangan di jalan karena bisa membahayakan orang lain," ungkap Afrian.

Hal senada juga diungkapkan Kasat Lantas Polresta Denpasar AKP Adi Sulistyo Utomo. Ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat berkendara.

"Lebih fokus di jalan dan jangan ngebut," kata dia.

Selain itu, polisi juga meminta warga untuk tidak bermain layang-layang di pinggir jalan untuk mengantisipasi kejadian itu terulang.

(Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Cynthia Lova, Idham Khalid, Dean Pahrevi. Labib Zamani | Editor: David Oliver Purba, Irfan Maullana, Sabrina Asril, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com