Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2020, 06:21 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Fuad Ginting meradang, tagihan listrik rumahnya yang hanya ditempati sekali-kali di kawasan Medanjohor, Kota Medan membengkak. Tak terima, dosen di Universitas Medan Area (UMA) ini mendatangi Unit Layanan Pelanggan (ULP) Medan Johor pada Rabu (17/6/2020) siang. Rupanya sudah ramai warga yang datang dengan keluhan nyaris sama.

Timbul inisiatif Fuad untuk mengambil rekaman gambar menggunakan gawainya, namun tiba-tiba datang satpam bernama Andrias Ginting yang mengaku sedang bertugas dan harus menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk melarang aktivitas Fuad.

Satpam mengatakan, untuk merekam gambar di kantor PLN harus memiliki izin. Ditanya siapa yang melarang dan izin apa, satpam tak bisa menjawab. 

Baca juga: Dedi Mulyadi: Tagihan Listrik Saya Juga Naik Rp 3 Juta, Ini Bukan Soal Polatak-politik

Video perdebatan dosen dan satpam ini langsung menyebar ke semua lini media sosial dan viral.

Manager Komunikasi Jimmy Amanda Aritonang yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, tidak ada SOP yang melarang masyarakat untuk mengambil video di kantor ULP PLN Medanjohor. 

"Etikanya ya memang harus minta izin, jika diizinkan, silahkan saja," kata Jimmy lewat pesan singkatnya pada Rabu malam. 

Baca juga: Seharusnya Turun, tapi Tagihan Listrik Ini Malah Naik

Tagihan listrik melonjak jadi Rp 700.000-an

Fuad yang dihubungi Kompas.com lewat sambungan telepon mengaku, meski terjadi adu mulut, proses pengaduan tagihan listriknya yang melonjak tetap berjalan.

Setelah mendaftarkan nomor pelanggan dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas lewat komputer, ditemukan selisih penghitungan. Pada tagihan Juni 2020 tertulis Rp 794.413, setelah dikomplain menjadi Rp 374.845.

Baca juga: Plt Walkot Medan: Banyak PHK Malah Tagihan Listrik Naik, PLN Seharusnya Bantu Warga...

"Hampir separuhnya hilang, karena kita cek di meteran kita, memang harusnya segitu. Bahkan masih ada lebih puluhan ribu, tapi ya udahlah... Biasanya, setiap bulan memang segitu rata-ratanya. Tiba-tiba Juni sampai Rp 700.000-an, padahal rumah itu kosong, makanya aneh...," kata Fuad, Kamis (18/6/2020).

"Lucunya, harus dikomplain dulu baru mereka (PLN) tahu itu salah. Kalau tidak, berarti mereka menagih yang tidak ada dan itu banyak kejadian, saya rekam kemarin karena seperti itu. Alasannya macam-macam, salah catatlah, petugas yang tak datang karena lock down, segala macam," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com