Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDB Jateng, Anak Tenaga Kesehatan yang Tangani Corona Bisa Daftar Jalur Khusus

Kompas.com - 18/06/2020, 17:59 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah anak tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 di Jawa Tengah mendapatkan jalur khusus afirmasi pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB).

Melalui jalur khusus itu, maka anak-anak tenaga kesehatan mendapatkan prioritas saat mendaftar di sekolah yang diinginkan.

SMA Negeri 5 Semarang menyediakan kuota sebanyak 19 calon siswa bagi anak tenaga kesehatan yang menangani Covid-19.

Jumlah tersebut adalah 5 persen dari jalur afirmasi yang disediakan sebanyak 15 persen.

Baca juga: PPDB Jateng Hari Pertama Sempat Gangguan, Ganjar Sidak Ke Disdikbud

Kepala SMAN 5 Semarang Siswanto mengungkapkan saat ini terdapat enam anak nakes Covid-19 yang memasukkan berkas pendaftaran ke sekolah melalui online dengan seleksi ketat

"Dari kuota jalur afirmasi yang kita sediakan sekitar 5 persen atau 19 siswa, sampai sekarang yang daftar dari kalangan anak tenaga medis sudah ada enam anak. Cuma memang kita perketat aturannya. Yang lolos seleksi cuma dari kalangan tenaga medis yang benar-benar menangani pasien Covid-19," ujar Siswanto kepada wartawan, Kamis (18/6/2020).

Lebih lanjut, Siswanto mengungkapkan anak nakes Covid-19 bisa mendaftarkan diri asalkan memenuhi persyaratan, salah satunya mengantongi surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah.

Selain itu, lanjut dia, nama orangtuanya juga harus tercantum dalam daftar petugas Covid-19 yang didata oleh Dinkes. 

Pemberian kuota bagi anak nakes merupakan hasil kesepakatan antara Dinkes dengan Disdikbud Jateng.

Hal ini sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah atas perjuangan petugas medis yang jadi garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19. 

"Makanya dari pemprov memberikan prioritas buat anak-anak nakes agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi," ujarnya.

Baca juga: Situs PPDB Jateng Lemot, Orangtua Calon Siswa Resah

Siswanto menjelaskan, total daya tampung penerimaan siswa baru di sekolahnya sebanyak 374 orang dari berbagai jalur.

Pihaknya juga menyediakan kuota jalur afirmasi untuk warga miskin dan anak panti asuhan sebesar 10 persen.

Sementara, untuk penerimaan jalur zonasi kuotanya 150 siswa. 

Selain itu, pihaknya memberikan kuota 30 persen bagi siswa berprestasi sebanyak 113 siswa.

"Jadi kita berikan peluang buat anak berprestasi yang berminat masuk ke sekolah negeri. Kuotanya 30 persen atau berjumlah 113 orang," katanya.

Sementara itu, Ketua PPDB SMA N 5 Semarang Suharman mengatakan pihaknya membuka tiga layanan berupa pos pengaduan, pos informasi dan pos bantuan pendaftaran online bagi warga miskin untuk menampung segala keluhan dari orangtua calon siswa.

Pos layanan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengaduan seputar kendala yang dihadapi orangtua atau calon siswa saat PPDB.

"Orangtua atau siswa bisa datang ke sekolah untuk mendapat informasi atau keluhan soal PPDB. Tentunya sesuai protokol kesehatan ketat," ungkapnya.

Menurutnya, sebagian besar kendala yang didapati adalah kurangnya pemahaman dari masyarakat soal juknis.

Padahal, sebelumnya sudah diberikan brosur lengkap tentang prosedur lengkap.

Selain itu, banyak juga yang mengalami kesulitan pendaftaran karena syarat KK tidak memenuhi.

"Kebanyakan pemahaman masyarakat masih agak kurang mereka rata-rata tidak membaca brosur atau juknis karena langsung buru-buru mendaftar. Selain itu, di panduan sudah diberitahu kalau KK harus 1 tahun kalau belum ada 1 tahun tidak bisa melanjutkan pendaftarannya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com