Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil PCR Pamit dari Surabaya, 5.000 Orang Di-swab, Risma Beri Kenangan

Kompas.com - 17/06/2020, 18:04 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Mobil laboratorium PCR milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang selama beberapa pekan terakhir digunakan untuk melakukan tes swab di Surabaya harus berpamitan, Rabu (17/6/2020).

Hari ini, dua unit mobil laboratorium tersebut harus melanjutkan tugasnya berkeliling ke daerah lain di Indonesia untuk melakukan tes Covid-19.

Sebelum meninggalkan Surabaya, para petugas mobil laboratorium PCR itu menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sedang berada di Dapur Umum Balai Kota Surabaya untuk berpamitan.

Kapten Mobil laboratorium PCR BNPB Sandi Andika mengatakan, selama berada di Surabaya ini bakal menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.

Baca juga: Kepada Menko PMK, Risma Ungkap Cara Mengatasi Penyebaran Covid-19 di Surabaya

Apalagi, masyarakat di Kota Pahlawan orangnya ramah-ramah.

"Orangnya ramah dan menyenangkan. Banyak cerita lucu dan menarik di sini," kata Sandi di Balai Kota Surabaya, Rabu.

Ia mengungkapkan, mobil laboratorium PCR dari BNPB ini fokus pada tes swab untuk masyarakat.

Sejak awal dioperasikan hingga Selasa (16/6/2020), mobil ini telah melakukan pemeriksaan swab sekitar 5.000 orang di Surabaya.

"Untuk kategori usianya beragam. Ada yang anak kecil sampai usia lanjut," ujar dia.

Sandi menyebutkan, warga cukup antusias dalam mengikuti tes swab di sejumlah titik, salah satunya dilakukan di Gelora Pancasila dan Hotel Asrama Haji.

"Antusias warga Surabaya cukup tinggi angkanya. Hanya ada satu dua orang yang akhirnya tidak jadi swab setelah registrasi," kata dia.

Sandi menyebutkan, dalam satu mobil laboratorium PCR itu terdapat enam orang yang mengendalikan.

Enam orang tersebut masing-masing punya tugas dan fungsi masing-masing.

Mereka terdiri dari kapten, asisten kapten, swaber, ekstracen, analis, dan petugas maintenance.

"Jadi setelah dari swaber kan perlu diekstrak dulu setelah itu ada dari analis. Analis itu yang berfungsi untuk memasukkan hasil dari spesimen ini ke dalam mesin dan dia menganalisis hasilnya," ujar dia.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan terima kasih kepada para petugas tersebut karena sudah membantu warga Kota Surabaya dalam menangani Covid-19.

Baca juga: Risma Pingsan karena Kelelahan, Bekerja Tak Henti Selama Sepekan, Jarang Tidur

"Terima kasih mas-mas dan mbak-mbak, sudah melayani masyarakat Surabaya selama beberapa minggu ini. Matur nuwun," kata Risma.

Selain itu, Risma juga menyampaikan permohonan maaf jika selama berada di Surabaya terdapat hal yang kurang berkenan.

Risma kemudian memberikan beragam kenang-kenangan cenderamata kepada mereka.

Mulai dari patung lampu hias ikon Surabaya hingga kain batik buatan UMKM Dolly.

"Kalian kalau pernah dengar Dolly, ya ini hasil karyanya sekarang," ujar Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com