Taufik masih menunggu arahan dari tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Flores Timur untuk menindaklanjuti masalah itu.
Baca juga: Rapid Test Ratusan Ibu Hamil di Blora, 19 Orang Tunjukkan Hasil Reaktif
Ia berharap, 21 warga desa itu melakukan rapid test virus corona baru atau Covid-19.
"Sampai saat ini 21 warga yang tolak rapid test juga tidak menjalani karantina mandiri. Saya juga masih lakukan koordinasi dengan Camat Adonara," kata Taufik.
Penutupan akses menuju Desa Sagu
Akibat penolakan puluhan warga untuk menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19, desa tetangga di Pulau Adonara menutup diri dari Desa Sagu.
Warga desa tetangga menutup akses jalan karena takut dengan masyarakat Desa Sagu yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.
Taufik mengatakan, penutupan akses jalan itu dilakukan berdasarkan surat yang dikeluarkan Camat Kelubagolit pada 5 Juni 2020.
"Mereka palang itu atas dasar surat imbauan dari Camat Kelubagolit," kata Taufik.
Baca juga: Anak Kandung Jadi Tersangka Ambil Paksa Jenazah PDP di RS Stella Maris Makassar
Penutupan akses jalan, kata dia, membuat aktivitas perdagangan warga Desa Sagu terganggu.
Warga desa tak bisa ke Pasar Waiwerang untuk berjualan.