"Menunjukkan bahwa paru-parunya itu tenggelam dalam air," lanjut Joni, Selasa (9/6/2020).
"Pasien tersebut lalu meninggal sebelum dilakukan operasi karena rencananya akan dilakukan operasi (patah tulang)."
Baca juga: Ratusan Pengemudi Ojol Nekat Makamkan Rekannya yang PDP Covid-19 dengan Prosedur Normal
"Sebetulnya pihak keluarga sudah tahu kalau ini ada Covid-19-nya, tapi kita di Dr Soetomo dijelaskan kalau PCR-nya belum keluar," lanjutnya.
Benar saja, setelah hasil swab-nya keluar, pasien tersebut positif Covid-19.
"Orang dengan trauma itu imunitasnya turun, sehingga beliau tidak terdeteksi saat rapid test menunjukkan tidak reaktif. Berarti imunitasnya tidak terlalu bagus sehingga bahaya sekali jika terinfeksi oleh virus," pungkasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : Robertus Belarminus), Surya.co.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.