Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19 di Denpasar

Kompas.com - 09/06/2020, 12:44 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Pasar tradisional kini jadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penangana Covid-19 Denpasar Dewa Gede Rai mengatakan, ada 4 warga terkonfirmasi positif Covid-19 dari tiga pasar berbeda.

Rinciannya, dua pedangan di Pasar Badung, satu pedagang di Pasar Kumbasari, dan satu buruh panggul di Pasar Gunung Agung.

"Memang dalam 3 hari belakang ini kami temukan klaster baru yakni klaster pasar. Itu yang terkonfirmasi sudah ada 3 pedagang dan 1 tukang suwun atau panggul yang positif Covid-19," kata Dewa Rai, saat ditemui di Kantor Wali Kota Denpasar, Selasa (9/6/2020).

Baca juga: Risma: PSBB Surabaya Lebih Baik Diakhiri, Warga Tak Bisa Cari Makan

Dengan demikian, klaster ini menjadi perhatian serius mengingat tingginya pergerakan warga di pasar. Upaya yang dilakukan yakni melakukan tes massal.

Dari kasus ini, setidaknya ada 19 warga dari klaster Pasar Badung, 45 warga klaster Pasar Kumbasari 45, dan 2 warga klaster Pasar Gunung Agung dites swab dengan metode PCR.

"Kami ambil tindakan cepat tes massal kepada pedagang yang potensi kontak erat dengan radius sekitar 10 meter dan juga pengunjung," kata dia.

Upaya lain yang dilakukan yakni menutup area 10 meter dari lokasi pedagang yang terkonfirmasi positif selama 14 hari.

Kemuduan melakukan disinfeksi rutin di titik terjadinya kasus.

Dewa Rai mengakui, dalam pelacakan kontak klaster pasar ini, ada kendala yakni tidak diketahui siapa saja yang berbelanja di pedangang tersebut.

Maka ia meminta masyarakat yang sempat kontak dengan pasien positif Covid-19 untuk melapor.

Baca juga: Satu Warga Positif Covid-19, Gang Berisi 75 Warga di Denpasar Dikarantina

Sehingga, pihaknya bisa langsung melakukan rapid test maupun tes swab.

Keberhasilan penanganan Covid-19 memang butuh partisipasi aktif masyarakat.

"Ini butuh dukungan semua pihak. Karena keberhasilan 80 persen ditentukan ketaatan dan kedisiplinan masyaraakat mematuhi protokol kesehatan," kata dia.

Dewa Rai meminta maayarakat menggunakan masker saat keluar rumah, lebih sering cuci tangan setelah melakukan sesuatu, dan menghindari kerumunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com