Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2020, 21:20 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dony Aprian

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy memastikan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Ambon akan mulai diberlakukan pada Senin (8/6/2020) pekan depan.

Penerapan PKM ini diberlakukan berdasarkan Peraturan Wali Kota Ambon nomor 16 tahun 2020 tentang pembatasan kegiatan masyarakat yang mengatur tentang pembatasan orang, sektor transportasi, perekonomian, hingga kegiatan sosial masyarakat.

Untuk pembatasan pergerakan orang, kata Richard, pihaknya telah membentuk tim pengendali yang akan disiagakan di tiga titik perbatasan.

Hal tersebut untuk mengantisipasi arus masuk orang ke Kota Ambon dari Kecamatan Salahutu, Leihitu dan Leihitu Barat yang berada di Pulau Ambon tapi secara administrasi merupakan wilayah Maluku Tengah.

“Pembatasan akan mulai dilakukan pada senin pekan depan, yang paling utaama itu pembatasan arus masuk tiga titik pantau yang pertama di Passo, kedua di Hunuth yang ketiga di Laha,” katanya kepada wartawan di Kantoir Wali Kota Ambon, Sabtu (6/6/2020).

Baca juga: Berusia 84 Tahun, Nenek Ini Jadi Pasien Tertua yang Sembuh dari Covid-19 di Ambon

Selain memperketat kunjungan orang di tiga titik perbatasan melalui darat, tim yang terdiri dari TNI, Polri, dan Satpol PP akan memantau secara ketat kunjungan orang melalui Bandara Pattimura dan seluruh pelabuhan di Kota Ambon.

“Semua itu akan dipantau tim pengendali secara ketat untuk arus masuk orang ke Ambon, begitu juga pintu masuk seperti bandara dan semua pelabuhan di Ambon,” katanya.

Sementara khusus untuk warga Kecamatan Salahutu, Leihitu, dan Leihitu Barat yang akan masuk ke Kota Ambon baik untuk kepentingan ekonomi maupun kepentingan lainnya maka wajib menunjukkan surat keterangan sehat dari puskesmas asal, KTP, serta surat keterangan dari desa dan kelurahan.

“Termasuk bagi pedagang, harus ada surat keterangan dari Kepala Dinas Perdagangan Kota Ambon. Pelajar juga harus punya surat keterangan dari dinas pendidikan,” katanya.

Baca juga: 18 Desa di Kota Ambon Masih Bebas dari Covid-19, Ini Penjelasannya

Sementara untuk ASN dan instansi vertikal yang hendak masuk ke Kota Ambon cukup menunjukkan kartu identitas diri.

“Ini akan dilaksanakan secara ketat oleh tim pengendali. Jadi setiap posko kurang lebih 12-15 orang dan mereka akan bertugas mulai dari jam 05.30 sampai 21.00 WIT selama 14 hari,” imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com