Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Tersentuh Covid-19, Ternyata Kabupaten Rawan KKB Ini Tak Perlu Cara Khusus

Kompas.com - 06/06/2020, 15:57 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Kabupaten Intan Jaya, Papua, menjadi satu dari 17 daerah dengan nol kasus positif Covid-19.

Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, bahkan menganggap daerahnya bebas dari virus asal Wuhan, China itu.

Intan Jaya ternyata tak menggunakan cara khusus agar kasus Covid-19 di daerahnya tetap nol selama ini.

Tak hanya kasus positif, bahkan Pasien dalam Pengawasan (PDP) dan Orang dalam Pemantauan (ODP) di daerahnya juga nol.

"Puji Tuhan di Intan Jaya tidak ada kasus Covid-19. Awalnya memang ada ODP, namun sudah bebas setelah menjalani karantina mandiri dan juga penanganan yang baik dari petugas kesehatan. Untuk itu, kami siap menerapkan new normal," ujar Natalis Tabuni di Jayapura, Sabtu (6/6/2020).

Baca juga: Kasus-kasus Warga Meninggal Mendadak Saat Pandemi, Masih Memegang Setir dan Usai Mudik dari Tangerang

Kelemahan justru jadi keuntungan

Ilustrasi jalan tol.Dok. PT Hutama Karya (Persero) Ilustrasi jalan tol.
Tidak adanya kasus Covid-19 di Intan Jaya ternyata terjadi akibat akses transportasi dari dan ke Intan Jaya yang sangat terbatas.

Kesulitan akses yang biasanya menjadi kendala, dalam hal Covid-19 justru menjadi keuntungan bagi Intan Jaya.

Dengan kondisi yang terbatas itu, bupati menjadi lebih mudah untuk membatasi pergerakan masyarakat, sehingga tak ada persebaran Covid-19.

"Langkah-langkah yang sudah diambil dengan ketat dan terukur adalah pembatasan arus lalu lintas penumpang dari Nabire dan Timika, serta jalan darat ke Paniai. Dari pembatasan ini, sampai sekarang tidak ada kasus positif virus corona," kata dia.

Bupati pun menyatakan siap menerapkan new normal agar aktivitas ekonomi masyarakat bisa segera pulih.

Baca juga: Daerah Rawan KKB di Papua Ini Tidak Tersentuh Covid-19

Ilustrasi hutan.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi hutan.

Jalur darat jauh dan lewati pegunungan

Untuk menuju Intan Jaya lewat jalur darat, kendaraan bermotor harus menempuh jarak 74 km dari Enarotali, Kabupaten Paniai, ke Distrik Sugapa, yang merupakan ibukota dari Intan Jaya.

Tak hanya jauh, jalurnya pun belum beraspal dan melewati bukit-bukit.

Sementara jalur udara hanya dapat diakses menggunakan pesawat berbadan kecil.

Untuk menuju Intan Jaya, warga harus terbang dari Bandara Nabire dan Mimika, waktu terbang hanya dilayani pagi dan siang.

Selain itu lokasi Intan Jaya yang berada di deretan Pegunungan Cartenz membuat sering tertutup kabut.

Baca juga: Sederet Cerita Jenazah Pasien Corona Nekat Dibawa Pulang hingga Dimandikan, Ada yang Menginfeksi 15 Warga

Daerah rawan KKB

Alemanek Bagau, salah satu tenaga medis yang menjadi korban penembakan oleh KKB Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, tengah dievakuasi di Bandara Sugapa menuju Bandara Nabire, Papua, Sabtu (23/5/2020)Dok Humas Polda Papua Alemanek Bagau, salah satu tenaga medis yang menjadi korban penembakan oleh KKB Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, tengah dievakuasi di Bandara Sugapa menuju Bandara Nabire, Papua, Sabtu (23/5/2020)
Intan Jaya belakangan ini juga menjadi sumber pemberitaan terkait Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dalam dua bulan terakhir ada dua aksi KKB yang menyebabkan korban tewas.

Aksi pertama yakni pada 21 Mei 2020 dengan korban dua tenaga medis di Distrik Wandai.

Seorang tenaga medis bernama Heniko Somou tewas, sementara kawannya, Alemanek Bagau mengalami luka tembak sempat kritis, namun kini kondisinya berangsur pulih.

Aksi berikutnya terjadi pada 29 Mei 2020 di Jalan Trans Papua Magataga, Perbatasan Kabupaten Intan jaya dan Kabupaten Paniai.

Seorang warga sipil, Yunus Sani tewas dibunuh KKB yang mengaku sebagai tentara.

Yunus dianggap sebagai mata-mata keamanan.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com