Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2020, 12:03 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Jenazah pasien positif Covid-19 wajib dimakamkan sesuai prosedur pencegahan penularan virus.

Namun rupanya, tidak semua orang memahami pentingnya mematuhi prosedur.

Masih ada pihak yang nekat membawa pulang, membuka plastik bahkan memandikan jenazah pasien positif Covid-19.

Dari beberapa kasus, sikap gegabah tanpa mempertimbangkan risiko itu justru datang dari pihak keluarga jenazah.

Ada pula yang memandikan jenazah pasien Covid-19 lantaran tidak tahu penyebab kematiannya.

Berikut kasus-kasus jenazah pasien Covid-19 dibawa pulang hingga dimandikan:

Baca juga: Kasus-kasus Warga Meninggal Mendadak Saat Pandemi, Masih Memegang Setir dan Usai Mudik dari Tangerang

1. Di Sidoarjo, 15 warga terinfeksi usai mandikan jasad pasien Covid-19

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Virus Covid-19 menyebar cepat di sebuah kampung di Desa Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

Ada 15 warga yang dikonfirmasi positif Covid-19 serentak.

Saat pelacakan dilakukan, belasan warga itu rupanya sempat membuka plastik dan memandikan jenazah pasien positif Covid-19 di desa tersebut.

"Yang PDP banyak, yang positif ada 15," kata Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin.

Dua pekan sebelum belasan warga dinyatakan positif Covid-19, kata Nur Achmad, ada seorang warga setempat yang meninggal dunia.

Meski telah dinyatakan pasien meninggal itu terinfeksi corona, keluarga bersikeras membawa pulang jasad tersebut.

Tak hanya itu, plastik pembungkus rupanya dibuka dan jenazah dimandikan oleh warga.

"Bukan hanya dibuka, menurut informasi dari gubernur Jatim, jenazah juga dimandikan lagi," terang dia.

Tim kini melakukan pelacakan. Sedangkan akses ke dusun tersebut pun kini telah ditutup.

Baca juga: Sederet Daerah yang Izinkan Shalat Idul Fitri Berjemaah di Luar, Apa Alasannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com