Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Kemenag Sumsel untuk Meyakinkan 7.012 Calon Jemaah Haji

Kompas.com - 03/06/2020, 16:27 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Sumatera Selatan mencatat, ada 7.012 calon jemaah haji yang batal berangkat ke Arab Saudi pada tahun ini.

Kepala Sub Bagian Humas Kanwil Kementerian Agama Sumatera Selatan Saefudin mengatakan, Pemerintah Arab Saudi hingga saat ini belum membuka akses layanan ibadah haji.

Salah satu alasannya karena sampai saat ini penyebaran Covid-19 masih berlangsung.

Baca juga: 628 Calon Haji di Batam Dipersilakan jika Ingin Menarik BPIH

Saefudin menjelaskan bahwa pandemi virus corona dapat mengancam keselamatan para jemaah yang hendak melaksanakan haji.

"Pembatalan ini juga berdasarkan dari keputusan Kementerian Agama Nomor 494 Tahun 2020 tentang pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaaan tahun 1441H/2020M," kata Saefudin saat dikonfirmasi, Rabu (3/6/2020).

Saefudin menjelaskan, keputusan Kementerian Agama untuk membatalkan ibadah haji tahun ini telah lebih dulu melalui sebuah kajian.

Pihak Kemenag juga megumpulkan sejumlah data dan informasi ketika masa pandemi terjadi pada masa lalu.

Baca juga: Ingat, Refund Biaya Haji 2020 Hanya untuk Uang Pelunasan, Bukan Setoran Awal

Dari kajian tersebut, didapatkan fakta bahwa penyelenggaraan ibadah haji pada masa terjadinya wabah menular telah mengakibatkan tragedi kemanusiaan, di mana puluhan ribu jemaah haji menjadi korban.

Misalnya pada 1814, saat terjadi wabah Thaun. Kemudian pada 1837 dan 1858 saat terjadi  epidemi virus.

Selain itu, pada 1892 saat terjadi wabah kolera dan 1987 saat terjadi wabah meningitis. 

"Kebijakan pembatalan juga diambil karena hingga saat ini Arab Saudi belum membuka akses layanan penyelenggaraan ibadah haji, sehingga kita tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan dalam pelaksanaan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jemaah," kata Saefudin.

"Apabila jemaah haji tetap diberangkatkan, dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan mereka," ujar Saefudin.

Kloter pertama sedianya berangkat pada 26 Juni 2020 mendatang.

Namun sampai saat ini pemerintah dari Arab Saudi ternyata tidak kunjung memberikan kepastian mengenai kapan dibukanya pelaksanaan ibadah haji.

Menurut Saefudin, apabila dipaksakan, maka petugas haji akan kewalahan untuk mempersiapkan visa, penerbanganan dan layanan di Arab Saudi selama ibadah berlangsung.

"Belum lagi ditambah keharusan karantina 14 hari sebelum keberangkatan dan saat kedatangan. Waktunya sangat mepet, kalaupun diipaksakan tidak mungkin, karena Arab Saudi tak kunjung membuka akses,” kata Saefudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com