SUMEDANG, KOMPAS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, lebih tinggi dari kasus virus corona atau Covid-19.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, sejak Januari hingga April 2020, tercatat sudah ada 254 kasus DBD, dengan dua kematian.
Sedangkan, kasus Covid-19 di Kabupaten Sumedang, hingga saat ini, Minggu (30/5/2020), baru ada 12 kasus, dengan nol kematian.
Baca juga: Angka Kematian Lebih Tinggi dari Covid-19, Masyarakat NTB Diminta Tak Abaikan DBD
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang dr. Reny K Anton mengatakan, kasus DBD tertinggi terjadi pada Maret dengan 114 kasus.
"Sebelumnya pada Februari ada 2 orang meninggal dunia karena DBD," ujar Reny kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Minggu (31/5/2020).
Reny menuturkan, kasus DBD paling tinggi terdapat di tiga wilayah kecamatan yaitu di Sumedang Selatan, Tanjungsari, dan Jatinangor.
Reny menyebutkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang terus berupaya menurunkan angka kematian akibat DBD ini.
Baca juga: Waspada! Kasus DBD Hampir 20 Kali Lebih Banyak Dibanding Covid-19 di Tasikmalaya
Salah satu caranya, kata Reny, membuat aksi perubahan untuk perubahan kinerja organisasi, dengan Sistem Informasi Terpadu Surveillance dan DBD (Situs DBD) berupa tools form pencatatan dan pelaporan sederhana dengan Google Form.
Reny menuturkan, melalui Google Form ini, para petugas surveillance, petugas Puskesmas, dan petugas kesehatan di RSUD Sumedang akan mudah dan cepat melaporkan kasus DBD yang ditemukan.
"Sehingga pencegahan penyebaran, pengendalian, penanggulangan penyakit dapat dilakukan dengan cepat dan tepat," sebut Reny.