Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sumedang, Kematian Akibat DBD Lebih Tinggi dari Covid-19

Kompas.com - 31/05/2020, 13:34 WIB
Aam Aminullah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, lebih tinggi dari kasus virus corona atau Covid-19.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, sejak Januari hingga April 2020, tercatat sudah ada 254 kasus DBD, dengan dua kematian.

Sedangkan, kasus Covid-19 di Kabupaten Sumedang, hingga saat ini, Minggu (30/5/2020), baru ada 12 kasus, dengan nol kematian.

Baca juga: Angka Kematian Lebih Tinggi dari Covid-19, Masyarakat NTB Diminta Tak Abaikan DBD

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang dr. Reny K Anton mengatakan, kasus DBD tertinggi terjadi pada Maret dengan 114 kasus.

"Sebelumnya pada Februari ada 2 orang meninggal dunia karena DBD," ujar Reny kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Minggu (31/5/2020).

Reny menuturkan, kasus DBD paling tinggi terdapat di tiga wilayah kecamatan yaitu di Sumedang Selatan, Tanjungsari, dan Jatinangor.

Reny menyebutkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang terus berupaya menurunkan angka kematian akibat DBD ini.

Baca juga: Waspada! Kasus DBD Hampir 20 Kali Lebih Banyak Dibanding Covid-19 di Tasikmalaya

Salah satu caranya, kata Reny, membuat aksi perubahan untuk perubahan kinerja organisasi, dengan Sistem Informasi Terpadu Surveillance dan DBD (Situs DBD) berupa tools form pencatatan dan pelaporan sederhana dengan Google Form.

Reny menuturkan, melalui Google Form ini, para petugas surveillance, petugas Puskesmas, dan petugas kesehatan di RSUD Sumedang akan mudah dan cepat melaporkan kasus DBD yang ditemukan.

"Sehingga pencegahan penyebaran, pengendalian, penanggulangan  penyakit dapat dilakukan dengan cepat dan tepat," sebut Reny.

 

Reny mengatakan, pelaporan ini juga memadukan koordinasi dari program terkait lainnya.

Seperti penyuluhan kesehatan lingkungan yang sangat berperan. Sehingga menjadi panduan bagi lintas sektor.

Misalnya, saat akan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus dilakukan sebelum tindakan fogging.

"Di sini nanti akan terlihat bagaimana peran camat hingga RT/RW dalam menggerakkan dan mengerahkan masyarakat untuk ikut PSN.

Baca juga: Kasus DBD Meningkat, Sekolah dan Kantor Diduga Jadi Sarang Nyamuk

Reny menambahkan, mengingat saat ini masih musim pancaroba, agar terhindar dari penyakit demam berdarah, warga disarankan untuk melakukan pencegahan melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Yang paling penting adalah bagaimana kita melakukan tindakan pencegahan atau preventif dan menjalankan PHBS," kata Reny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com