Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBD di Denpasar Capai 1.034 Kasus, Meningkat karena Perubahan Cuaca

Kompas.com - 07/05/2020, 16:56 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Selain virus corona, masyarakat Kota Denpasar juga harus mewaspadai demam berdarah dengue (DBD).

Data dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar, ada peningkatan tajam kasus DBD periode Januari-April 2020 dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pada Januari-April 2019 ada 592 kasus DBD yang tercatat di Kota Denpasar.

Baca juga: Viral, Video Adu Mulut Bupati Lumajang Vs Bupati Boltim, Berawal Ucapan Bodoh ke Menteri

 

Sementara data Januari hingga 22 April 2020 kasus DBD di Denpasar mencapai 832 kasus.

Bahkan Jika ditambah hingga awal Mei ini, kasus DBD di ibu pota Provinsi Bali ini mencapai 1.034 kasus.

"Memang terjadi peningkatan total kasus DBD dari bulan Januari-April 2020 jika dibandingkan total kasus DBD pada periode sama di tahun 2019," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan  Kota Denpasar, IB Eka Putra saat dihubungi, Kamis (7/5/2020) sore.

Baca juga: Viral, Video Polisi Dibentak, Dimaki, dan Diintimidasi Pelaku Pungli

Eka mengatakan peningkatan ini tidak hanya terjadi di Denpasar, tapi di hampir seluruh daerah di Indonesia.

Menurutnya, faktor yang menyebabkan peningkatan kasus ini yakni perubahan musim atau cuaca.

Kemuduan dengan keaktifan masyarakat terkait program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD.

Untuk itu, masyarakat diminta aktif ikut mencegah dan memberantas DBD dengan gerakan pemantauan jentik berkala (PJB) dan PSN DBD secara masif.

Eka Putra juga berharap masyarakat secara aktif menjaga kebersihan lingkungan serta menghindari adanya genanangan di rumah atau pun wilayah sekitar rumah.

Sehingga perkembangan nyamuk dapat diminimalisasi

“Dengan rutin secara mandiri melakukan gerakan 3 M Plus, yakni menguras, menutup, menyingkirkan/mendaur ulang, dan menaburkan bubuk larvasida (bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dbersihkan. Hal ini dapat dilaksanakan secara rutin minimal seminggu sekali secara mandiri, sedangkan untuk fogging masal sudah dilaksanakan oleh pemerintah desa/kelurahan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com