MAMUJU, KOMPAS.com – Penjemputan satu dari dua pasien positif Covid-19 yang kabur sejak Jumat (29/5/2020) dari ruang isolasi Rumah Sakit Umum Regional Mamuju, Sulawesi Barat berjalan dramatis.
Puluhan anggota Polres Mamuju yang hendak menjemput salah satu pasien yang diduga bersembunyi di rumah warga di Jalan Abdul Syakur, Kota Mamuju, Sulawesi Barat diadang pihak keluarga di depan pintu masuk rumahnya.
Orangtua pasien menolak menyerahkan anaknya dibawa kembali di ruang karantina RSUD Regional Mamuju.
Mereka beralasan, tempat isolasi rumah sakit tidak memenuhi standar dan tidak layak untuk anak.
Baca juga: Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran Berkurang 66, Kini Jadi 619 Orang
Mereka menyatakan lebih memilih mengisolasi secara mandiri anaknya ketimbang diserahkan ke rumah sakit.
Petugas dari tim Gugus Covid-19 Mamuju, yang terus berneogosiasi selama hampir dua jam gagal membawa sang pasien pulang ke tempat karantina.
Puluhan petugas sempat memberi shock terapi agar sanak keluarga pasien bisa melunak dan mengalah dan mempersilakan petugas menjemput anaknya untuk dibawa kembali ke rumah sakit. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil.
Keluarga pasien malah tersulut emosi dan bersitegang dengan petugas.
Petugas yang berusaha merangsek masuk di pintu gerbang rumah pasien diadang keluarga.
Ibu pasien yang bersikeras melawan polisi dan menolak anaknya dibawa ke rumah sakit kembali mengadang dan berusaha memeluk polisi yang ketakutan tertular Covid-19.
Polisi khawatir, sanak keluarga pasien juga sudah terpapar Covid-19 sehingga berusaha menghindari kontak fisik.
Polisi sempat memberontak saat sang ibu hendak mengadang dan memegang tangan petugas.
Polisi bahkan sempat merinding ketakutan saat mereka hendak dipeluk keluarga pasien di depan pintu rumahnya.
Usaha petugas dan tim medis bernegosiasi dengan keluarga pasien selama hampir dua jam tidak membuahkan hasil.
Pihak keluarga pasien tetap ngotot tak akan menyerahkan anaknya untuk dibawa petugas.