SEMARANG, KOMPAS.com - Viralnya video sosialisasi yang dilakukan oleh seorang petugas kesehatan di Kota Semarang membuat Dinas Kesehatan Kota Semarang angkat bicara.
Sebelumnya, video tersebut menampilkan seorang perempuan petugas Puskesmas Purwoyoso yang menyampaikan imbauan kepada masyarakat melalui pengeras suara di dalam sebuah mobil yang tengah berkeliling.
Namun, penyampaian imbauan yang berisi tentang penundaan kehamilan di tengah pandemi Covid-19 bagi ibu-ibu, khususnya di Kelurahan Purwoyoso RW 003, ini dinilai tidak tepat sasaran hingga menjadi viral.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menuturkan, sosialisasi yang dilakukan petugas Gasurkes KIA tersebut adalah bagian dari upaya pencegahan penularan Covid-19 untuk ibu hamil.
Baca juga: Video Viral Kampanye Tunda Kehamilan BKKBN Babel, Ini Tanggapan Gubernur
Sosialisasi tersebut, lanjut Hakam, meneruskan imbauan dari BKKBN pusat terkait tunda kehamilan selama pandemi Covid-19.
Penundaan kehamilan bertujuan untuk menghindari komplikasi kehamilan dan kelahiran selama pandemi.
“Kami akui, bahasa sosialisasi petugas kami terlalu apa adanya. Hal tersebut menjadi koreksi kami ke depan dalam melakukan sosialisasi. Tapi, pada dasarnya, tidak ada maksud apa pun selain untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat," kata Hakam, Kamis (28/5/2020).
Untuk itu, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan karena viralnya video sosialisasi tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.