Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kapal Sembako Tengelam di Sungai Siak, Muatan Dijarah hingga Kerugian Capai Rp 4 Miliar

Kompas.com - 15/05/2020, 16:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kapal layar motor (KLM) Putra Sejahtera tenggelam di kawasan Sungai Siak tepatnya di Pelabuhan Rakyat H Bul di Kelurahan Pesisir, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, Riau pada Jumat (15/5/2020) pagi.

Kapal ekspedisi antarpulau tersebut bertolak ke Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau sekitar pukul 05.30 WIB.

Kapal tersebut bermuatan seberat 80 ton yang terdiri dari ratusan mi instan, biskuit, telur, sayur, serta bahan bangunan.

Baca juga: Cerita Warga Berebut Mi Instan dan Biskuit yang Hanyut dari Kapal Karam di Sungai Siak

Sesaat setelah berlayar dan akan belok kanan ke atah hilir, kapal tiba-tiba oleng dan tenggelam.

Saat itu kondisi Sungai Siak sedang surut sehingga arus sungai deras,

Sebelum seluruh badan kapal tenggelam, enam kru kapal bergegas mengambil tali dan mengikat kapal ke pelabuhan.

Setelah itu paran anak buah kapal dan nahkoda menyelamatkan diri.

Baca juga: Kronologi Kapal Sembako Karam di Pelabuhan, Mi Instan Jadi Rebutan Warga

Kerugian capai Rp 4 miliar

KLM Putra Sejahtera yang memuat 80 ton sembako tenggelam di Sungai Siak, Riau. Tampak warga memungut dus Indomie dan biskuit yang hanyut. Dok. Instagram @lambe_turah KLM Putra Sejahtera yang memuat 80 ton sembako tenggelam di Sungai Siak, Riau. Tampak warga memungut dus Indomie dan biskuit yang hanyut.
Sementara itu ratusan kardus mi instan dan biskuit yang hanyut diambil oeh warga.

Pemilik KLM Putra Sejahtera, Ariyanto mengatakan ada sekitar seribu orang yang turun ke sungai mengambil makanan yang hanyut dari kapal itu.

Warga mulai berdatangan ke lokasi kejadian sekitar pukul 06.30 WIB.

Bahkan ia sempat melihat ada delapan perahu besar milik warga yang berisi penuh mi instan dan biskuit.

Baca juga: Kapal Sembako Tenggelam, Ribuan Warga Ambil Mi Instan dan Biskuit yang Hanyut

"Warga sangat ramai ke sungai mengutip barang-barang yang hanyut. Enggak sempat dilarang lagi. Saya sempat larang, tapi enggak bisa. Akhirnya saya telepon polisi," kata Ariyanto.

Ia memperkirakan kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 4 miliar.

Sekitar pukul 07.00 WIB, petugas kepolisian dan cost guard Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Pekanbaru datang untuk mengamankan lokasi kejadian.

Petugas meminta warga agar tidak menjarah barang-barang yang masih tersisa di dalam kapal.

Baca juga: Kapal Nelayan Tenggelam di Laut Banda, Satu Penumpang Hilang

Isi kapal dijarah

Sejumlah warga menggunakan sampan untuk mengutip indomi dan biskuit yang hanyut dari kapal tenggelam di Sungai Siak di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (15/5/2020). Kapal ekspedisi antar pulau tersebut tenggelam saat akan berangkat ke Tanjung Balai Karimun, Kepri.KOMPAS.COM/IDON Sejumlah warga menggunakan sampan untuk mengutip indomi dan biskuit yang hanyut dari kapal tenggelam di Sungai Siak di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (15/5/2020). Kapal ekspedisi antar pulau tersebut tenggelam saat akan berangkat ke Tanjung Balai Karimun, Kepri.
Sementara itu dari pantauan Kompas.com di lapangan, hingga pukul 10.00 WIB warga masih ramai mengambil mi instan yang hanyut di sungai.

Untuk memgambil mi instan dan biskuit yang hanyut, warga menggunakan sampan, perahu mesin, bahkan ada yang berenang.

Joni Ambon yang ada di lokasi mengatakan makanan yang hanyut adalah rezeki tak terduga untuk warga.

"Daripada hanyut begitu saja, mending kita selamatkan," ujar Joni Ambon sembari tertawa saat berbincang dengan Kompas.com di lokasi kejadian, Jumat.

Baca juga: Ayah dan Anak Hilang Saat Memancing di Sungai, Diduga Hanyut

Pria 40 tahun ini juga tampak ikut mengambil beberapa indomie dan biskuit yang masih menumpuk di pinggir sungai.

Sayangnya warga tak hanya mengambil barang yang hanyut. Namun ada warga yang menjarah barang yang tersisa di dalam kapal.

Mereka naik ke atas kapal yang bersandar dan mengeluarkan barang-barang dari dalam kapal. Aksi tersebut berlangsung sebelum polisi datang ke TKP.

Baca juga: Jembatan Ambruk, Pedagang Bakso Hanyut Terbawa Arus, Sang Anak Ditemukan Selamat

Sang pemilik kapal tak bisa berbuat banyak saat isi kapalnya dijarah.

"Semuanya dijarah, tak bisa dilarang lagi. Warga sangat ramai, mungkin ada seribu bahkan dua ribu orang yang ambil barang," ungkap Ariyanto

Walaupun isi kapal dijarah, Ariyanto bersyukur enam krunya selamat dari musibah.

"Setelah petugas datang, barulah warga pergi dari kapal," ujar Ariyanto.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com