Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Klaster Pusat Grosir Sleman, Pasien Positif Covid-19 Muncul di Bantul hingga Gunungkidul

Kompas.com - 14/05/2020, 07:08 WIB
Rachmawati

Editor

Rapid test massal berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Pangukan, Sleman, pada Selasa (12/5/2020) mulai 09.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, jumlah pengunjung pusat grosir yang mendaftar ada lebih dari 1.340 orang.

Baca juga: 7 Pegawai Pusat Grosir Sleman Positif Covid-19

Namun, tidak semuanya diikutkan dalam rapid test massal.

Hanya warga yang pergi ke pusat grosir itu pada 19 April 2020 hingga 4 Mei 2020 bisa ikut rapid test massal ini.

"Ada sekitar 300-an yang tidak lolos," jelas dia.

Baca juga: Menyoal Klaster Pusat Grosir di Sleman, Pegawai Positif Covid-19 hingga Pengunjung Rapid Test Massal

Nantinya, setiap pengunjung pusat grosir itu akan menjalani rapid test sebanyak dua kali.

Jika hasil pertama menunjukkan hasil non-reaktif, maka akan kembali diperiksa sampel darahnya.

Namun, orang yang saat diperiksa menunjukkan hasil reaktif, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab.

"Kalau hasilnya reaktif langsung swab," tegasnya.

Baca juga: Rapid Test Massal Pengunjung Pusat Grosir di Sleman, Pendaftaran Mulai 10 Mei

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction). Baca selanjutnya di sini.

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono, Dani Julius Zebua, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina, Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com