Lima hari setelah dimakamkan, hasil tes swab pasien itu keluar.
"Jadi lima hari setelah korban dimakamkan pihak keluarga baru hasil swab-nya keluar positif,” kata Pontoh.
Ia menyebut kejadian itu dengan istilah kecolongan. Sebab selama dirawat hingga dimakamkan, penanganan terhadap pasien tak sesuai prosedur Covid-19.
"Proses pemakaman korban tidak sesuai protokol Covid-19 itu karena hasil swab baru keluar setelah lima hari korban dimakamkan. Ini kecolongan namanya,” katanya.
Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan
Untuk tim medis dan pegawai rumah sakit, lanjut Pontoh, 22 orang dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test.
“Hasil rapid test itu ada 22 yang reaktif, tapi nanti akan dilakukan rapid test lagi untuk tenaga medis dan juga keluarga korban,” katanya.
Rapid test juga dipastikam menyasar tamu-tamu yang hadir dalam pemakaman tanpa prosedur Covid-19 itu.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.