Kata Sholeh, aksi kedua warga desa yang menutup jalan tersebut tidak diketahui kepala desa masing-masing.
Setelah aksi warga Desa Senggreng ramai diunggah di media sosial, akhirnya pihak Muspika Kecamatan Sumberpucung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan mediasi.
Tak lama setelah dimediasi, salah paham antara warga dua desa mereda. Hasilnya, kedua warga desa sepakat membuka akses jalan.
Baca juga: Sebelum Dibunuh, Ternyata Mayat Dalam Kardus di Medan Sempat Disetubuhi Saat Pingsan
Portal bambu di sisi Desa Sambigede dibongkar dan tembok cor batako di sisi Desa Senggreng juga diratakan.
"Dua warga akhirnya dimediasi, akhirnya tembok batako itu dibongkar. Kami pastikan situasi sudah kondusif," ujar Sholeh.
Seusai peristiwa salah paham terjadi wilayahnya, Sholeh berharap kejadian serupa mengenai physical distancing tidak lagi terulang di Kabupaten Malang.
"Kami berharap tidak lagi terulang," harapnya.