KOMPAS.com - Warga di Kampung Babakan Sondiri, RT 02 RW 07, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengaku terkejut dengan pengakuan Abah Tono di media sosial.
"Saya dengan Pak Tono satu RT, satu RW, dan kebetulan saya sebagai kepala desanya, (terkait video viral) itu jauh dari kenyataannya," ujar Kepala Desa Pangaubam, Enep Rusna, dilansir dari Tribunnews.
Seperti diketahui, dalam video yang viral, Abah Tono mengaku hanya mendapat Rp 1.500 per hari saat memulung.
Tak hanya itu, Abah Tono juga mengaku, dengan penghasilannya tersebut, dirinya hanya cukup untuk membeli kerupuk untuk makan.
Baca juga: YouTuber Ferdian Paleka Jadi Korban Bullying Tahanan Polrestabes Bandung
Enep menjelaskan, kondisi ekonomi Abah Tono tak semiris yang ada dalam video.
"Dia juga memiliki dua motor, kalau tidak salah, anaknya satu dia satu," ucapnya.
Lalu, menurut Enep, dua anak Abah Tono telah bekerja. Selain itu, Abah Tono juga menerima bantuan dari desa yang diberikan setiap bulannya.
"Tapi, kalau bilang dia tidak makan, tetangga juga geram, merasa dipermalukan oleh beliau, kan dosa pak kalau ada orang atau tetangga yang sampai enggak makan," ucapnya.
Enep menambahkan, Abah Tono juga memiliki perabotan seperti kursi dan lemari di rumahnya tersebut.