Sehingga, terdapat 42 tempat tidur di RSUD dr Soewandhie.
"Sedangkan di RSUD BDH Surabaya, kapasitas tempat tidur di ruang isolasi ada 20 buah. Rencana kita tambah 30 buah, jadi nanti jumlahnya sekitar 50 buah," kata dia.
Menurut Fikser, karena Covid-19 merupakan virus yang tergolong berbahaya, pasien harus ditempatkan di ruang isolasi khusus.
Hal ini bertujuan untuk melindungi tenaga kesehatan dari penularan virus tersebut.
"Karena jika pasien tidak ditaruh di ruang isolasi bisa berbahaya, kasihan juga tenaga kesehatannya. Karena mereka bisa merawat di situ berjam-jam, meskipun menggunakan APD lengkap," ujar dia.
Baca juga: Demi Mudik ke Lampung, Pasutri Bayar Rp 2 Juta untuk Sembunyikan Mobil di Truk
Apalagi, kata dia, sekarang ini tidak hanya rumah sakit rujukan di Surabaya yang melakukan perawatan kasus Covid-19.
Ia menyebut, semua rumah sakit yang memiliki ruang isolasi juga menangani pasien terkait Covid-19, baik itu pasien positif, ODP, dan PDP.
Setidaknya ada 54 rumah sakit di Surabaya yang menangani pasien terkait Covid-19.
"Karena semua rumah sakit sekarang tidak bisa lagi tidak merawat, karena memang sudah tidak cukup (kapasitasnya). Karena persyaratannya itu harus punya ruang isolasi," ujar dia.
Pemkot Surabaya tak cuma mengembangkan ruang isolasi di sejumlah rumah sakit milik pelat merah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.