KOMPAS.com - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Tajug Gede Cilodong Purwakarta mendirikan ATM beras untuk masyarakat. Pemberian bantuan beras untuk masyarakat sekitar dengan konsep mirip ATM itu mulai dilakukan sejak Senin (4/5/2020).
Ketua DKM Tajug Gede Cilodong Dedi Mulyadi mengatakan, ATM beras ini untuk tahap pertama menyasa 500 kepala keluarga yang tinggal di sekitar masjid.
Baca juga: Ramadhan, Wapres Ajak Umat Islam Berdoa Memohon RI Bebas Covid-19
Masing-masing keluarga mendapat jatah 15 kilogram beras per bulan. Mereka diberi kartu ATM untuk mengakses beras tersebut.
"Mereka diberi kartu ATM untuk mendapatkan beras gratis itu. Mereka tinggal masukkan kartu ATM di ATM, nanti berasnya keluar," kata Dedi kepada Kompas.com, Senin.
Ia mengatakan, kriteria penerima ATM beras adalah warga sekitar tajug dan belum mendapat bantuan dampak Covid-19 dari pemrintah.
Dedi yang juga anggota DPR RI ini berharap ATM beras ini bisa melayani 1.000 warga yang tinggal di sekitar Tajug Gede Cilodong. Setiap hari Mesin ATM beras ini melayani 50 KK.
Ia menyebutkan, beras itu merupakan hasil panen dari padi yang ditanam di sekitar Tajug Gede Cilodong.
"Jadi akan sangat indah jika warga di sekitar sini turut menikmati hasil panen padi yang ditanam di dekat rumah mereka," kata Dedi.
Selain ATM beras, kegiatan sosial lainna selama Ramadhan di Purwakarta, Jawa Barat ini adalah gerebek sahur. Dedi mendatangi warga saat menjelang sahur.
Dedi mengatakan, setiap menjelang sahur, ia keluar rumah untuk melihat kondisi makan sahur warga. Hal itu untuk memastikan apakah warga itu bisa makan sahur atau tidak. Kalaupun bisa makan, lauk pauknya dengan apa.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan