Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Pasar Pagi di Salatiga, Ditata Berjarak, Pembeli Tak Takut Lagi Berbelanja

Kompas.com - 30/04/2020, 15:01 WIB
Rachmawati

Editor

Perekonomian terus berjalan di tengah pandemi

Sementara itu Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan pasar pagi di Salatiga adalah salah satu rujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Pasar tersebut bukan hanya untuk warga Salatiga, tapi juga warga Kabupaten Semarang.

"Pemerintah tidak ingin mematikan ekonomi masyarakat, apalagi pasar pagi di Salatiga menjadi rujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, tak hanya masyarakat Salatiga tapi juga Kabupaten Semarang," kata Yuliyanto di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Selasa (28/4/2020).

Ia mengatakan di tengah pandemi corona, kondisi perekonomian masyarakat sedang sulit. Jika pasar ditutup maka akan timbul kerawanan terutama soal pangan.

Baca juga: Siswi SD di Salatiga Sumbang Uang Tabungan untuk Beli APD

"Jika pasar ditutup, tentu akan timbul kerawanan, terutama soal pangan. Jalan terbaik adalah menerapkan social dan physical distancing, serta memenuhi protokol kesehatan, mulai dari masker, tempat cuci tangan, serta hand sanitizer," jelas dia.

Dia menyatakan, para petugas akan tegas terhadap pedagang dan pembeli di pasar pagi.

"Jika mereka tidak memakai masker, maka tidak boleh masuk area pasar. Ini demi kesehatan bersama, demi memutus persebaran virus corona. Kunci untuk mengatasi wabah ini adalah kesadaran masyarakat dalam menjalankan instruksi protokol kesehatan," jelas dia.

Baca juga: Cegah Corona, Pedagang Pasar Pagi Salatiga Berjualan di Pinggir Jalan

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, melakukan sosialisasi penggunaan masker di pasar pagi.KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, melakukan sosialisasi penggunaan masker di pasar pagi.
Menurutnya, hari ketiga penerapan aturan tersebut, hampir 90 persen pedagang pasar pagi telah mentaati peraturan penggunaan masker saat berjualan.

“Hari ini merupakan hari ke-3 penataan pasar pagi dengan menerapkan protokol kesehatan physical distancing, jaga jarak fisik, dan kedisiplinan dari para pedagang dan pembeli sudah lebih baik. Kira-kira 90 persen sudah menaati protokol kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan pakai sabun di air mengalir. Para petugas di lapangan saya minta untuk terus mengingatkan akan hal tersebut,” Yuliyanto.

Sedangkan untuk pembeli, semuanya telah menggunakan masker.

Baca juga: Tak Bisa Pulang karena Corona, Mahasiswa UKSW Salatiga Dapat Bantuan Pangan

"Pembeli saya lihat sudah semua memakai masker. Kebanyakan pedagang yang belum memakai yang sudah berusia sepuh. Kita terus melakukan sosialisasi dan pengertian agar kesadarannya meningkat," ungkapnya.

Aturan yang sama juga diberlakukan bagi para penjual takjil yang menggelar dagangannya jelang buka puasa selama bulan Ramadhan.

"Silakan berjualan, tapi tetap jarak antar pedagang dan pedagang dengan pembeli," ungkapnya.

Baca juga: Isolasi Mandiri, PDP di Salatiga Meninggal Dunia

Penataan jarak pedagang pasar pagi Salatiga mendapat apresiasi dari Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Di akun Instagramnya, Ganjar membagikan tangkapan layar dari foto headline koran harian Kompas, sambil berkomentar,

"Repost Kompas: Nah ini mulai ditata dengan baik. Kota Salatiga coba atur pasar ya dengan jarak aman. Tinggal butuh partisipasi warga untuk selalu pakai masker dan sarung tangan. Atau selalu membawa disinfektan pribadi di sakunya. Siapkan Satpol PP atau relawan utk awasi! Ayo yg lain.. siapa mau meng ikuti?"

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis:Dian Ade Permana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com