Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kisah Para Guru Baik Hati di Tengah Pandemi, Datangi Siswa untuk Belajar di Rumah

Kompas.com - 29/04/2020, 04:05 WIB
Rachmawati

Editor

Ujang mengajar siswa kelas V yang berjumlah 45 orang.

Setiap hari, Ujang mendatangi siswa di rumahnya untuk bisa bertemu, mengajar materi pelajaran, dan memberi tugas atas inisiatif sendiri.

“Jadi kalau di satu kampung ada dua orang, mereka dikumpulkan di rumah salah satu siswa yang orangtuanya siap dan rumahnya cukup luas,” kata Ujang.

Baca juga: Demi Murid, Guru Ujang Keliling 6 Kampung untuk Bantu Belajar di Rumah, Ini Kisahnya

Menurut Ujang, semua muridnya tersebar di 6 kampung yang ada di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin.

Selama 6 hari, ada 6 kampung yang didatangi Ujang untuk belajar bersama muridnya.

“Lama mengajar paling lebih dari satu jam, menjelaskan materi, memberikan soal yang harus dikerjakan dirumah, enaknya, yang ngajar disuguhan kopi,” kata Ujang sambil tertawa.

Selama keliling mengajar, Ujang harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli bensin dan juga fotokopi materi sekolah yang diberikan pada muridnya.

“Satu pertemuan bisa kasih empat materi berikut tugasnya,” kata Ujang.

Baca juga: Kisah Guru Berkeliling 6 Kampung, Bantu Murid Belajar di Rumah

Jika masih ada waktu di hari yang sama, Ujang menyempatkan untuk mendatangi murid di kampung lain untuk memeriksa dan mengoreksi tugas yang telah diberikan.

“Jarak kampung yang paling jauh dari rumah, paling sekitar 4 kilometer. Jalannya juga sudah lumayan bagus, bisa dilewati kendaraan,” kata Ujang.

Tiga guru di Ciamis datangi siswa di pedalaman

Tiga ibu guru di SD Giriharja kemudian berinisiatif mendatangi rumah 8 siswa di pelosok perbatasan Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Kuningan, tepatnya di Dusun Citapen Landeuh, Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa, Ciamis.

Untuk menuju ke rumah siswa, para guru iniharus naik turun bukit karena rumah siswa yang cukup jauh dari sekolah.

"Jaraknya (rumah siswa) sekitar tiga kilometer dari rumah saya. Akses ke sana hanya jalan setapak. Hanya bisa dilewati dengan jalan kaki," ujar Yayah Hidayah, guru SD Giriharja, Kecamatan Rancah saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (28/4/2020).

Baca juga: Kisah 3 Guru Ciamis Ajari Siswa di Rumah: Jalan Kaki 1,5 Jam, Lewati Bukit dan Siap Hadapi Satwa Liar

Ada tiga guru yang mendatangi rumah siswanya. Mereka adalah Yayah Hidayah guru kelas l, Rohaetin (56) guru kelas 2 SD dan Eem Maesaroh (54) guru kelas 4 SD.

Delapan siswa yang rumahnya di pelosok terdiri dari satu siswa kelas l SD, dua siswa kelas 2 SD, empat siswa kelas 3 SD dan satu siswa kelas 4 SD.

Mereka tidak tiap hari menemani muridnya karena lokasinya cukup jauh dan kondisi para guru yang tak lamu muda.

Menurut Yayah, ia dan dua rekannya berangkat jam 6.30 WIB dan harus berjalan kaki sekitar 1,5 jam.

Baca juga: Positif Corona, Guru Asal Karawang Meninggal usai Tengok Anaknya di Tasikmalaya

Keluarga delapan siswa tersebut tidak mampu. Mereka tidak memiliki ponsel dan televisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com