Yayah mengaku tak berani pergi sendiri karena takut. Di perjalanan masih banyak satwa-satwa liar.
"Kami pergi bersama-sama. Kalau enggak bareng, takut. Di jalan masih banyak monyet. Kami juga persiapan di jalan bawa tongkat, takut ada monyet," kata Yayah.
Baca juga: Guru Besar IPB Bagikan 8 Tips Cegah Potensi Krisis Keluarga
Bintang Riris Parhusip (36) guru sekolah dasar di Balikpapan, Kalimantan Timur berkeliling dari rumah ke rumah muridnya.
Ia membagikan tugas tambahan dan latihan soal ataupun penilaian tengah semester di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
“Agar anak-anak ada pembelajaran dan tidak merasa libur panjang, tapi tetap bisa mendapatkan nilai. Semua enggak bisa online. Jadi kami berinisiatif mengantarkan ke rumah,” ungkap Bintang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/4/2020).
Bintang dan suaminya, Sudarmano (38) mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bersinar.
Baca juga: Hari Kartini, Video Ibu Pertiwi Semangati Guru dan Siswa Belajar dari Rumah
Mereka memberikan pendidikan untuk siswa SD dan PAUD untuk anak-anak di wilayah tersebut.
Di sekolah tersebut murid PAUD berjumlah sembilan orang dan jumlah murid SD sebanyak lima orang dengan tenaga pengajar lima orang.
“Karena corona, anak-anak kami liburkan. Namun, kami memberikan tugas tambahan dan bentuk latihan soal ataupun penilaian tengah semester. Kami berkeliling ke rumah beri mereka semangat biar belajar,” kata Bintang.
Bintang dan tenaga pengajar di Sekolah Bersinar berusaha membuat kelas daring.
Baca juga: Fakta 47 WNA yang Mayoritas Guru di Pedalaman Tinggalkan Papua, Ini Alasannya
Namun, keterbatasan teknologi dan komunikasi sehingga kurang efektif.
“Akhirnya istri saya berinisiatif dari rumah ke rumah membagikan penilaian tengah semester,” sambung Sudarmono, suami Bintang, kepada Kompas.com.
Selama pendemi, keduanya terus memotivasi anak-anak belajar meski keliling dari rumah ke rumah.
“Mereka angkatan pertama untuk sekolah ini. Rata-rata anak petani,” kata dia.
Bintang dan suaminya berharap Covid-19 segera berakhir agar sekolah yang dirintis kembali berjalan baik.
“Ini tahun pertama, kami harap pemerintah bisa mengakomodasi agar lebih berkembang baik,” kata Sudarmono.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Taufiqurrahman, Ari Maulana Karang, Candra Nugraha, Zakarias Demon Daton | Editor: David Oliver Purba, Abba Gabrillin, Farid Assifa, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.