"Itu dari pemukiman lumayan, itu di tengah-tengah kota, itu berada di timur kantor dinas kecamatan, kanan-kirinya rumah warga," ujar Warsito.
"Di dekatnya juga ada kantor puskesmas dan Koramil, Insya sllah keaman dan kebutuhan kesehatan bisa terjamin," imbuhnya.
Baca juga: Rumah Hantu Dijadikan Tempat Karantina bagi Pemudik yang Bandel
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan telah menyiapkan rumah angker yang sudah tidak dihuni puluhan tahun bagi ODP yang tidak mematuhi aturan karantina mandiri selama 14 hari.
Para pemudik yang berstatus ODP itu akan menjalani karantina di rumah angker agar mereka patuh terhadap aturan.
Yuni Sukowati mengatakan, salah satu tempat yang dijadikan sebagai karantina sudah 10 tahun tidak berpenghuni sehingga terlihat menyeramkan.
"Rumah kosong itu sudah 10 tahun tidak dihuni," ujarnya.
Baca juga: 630 Desa di Jawa Tengah Siapkan Tempat Karantina Pemudik
"Jadi pastinya ada hantu-hantu yang berkeliaran di sana dan cukup menyeramkan," kata Yuni dilansir dari Tribun Jateng.
Ia juga mengatakan warga sekitar juga enggan untuk melewat di depan rumah kosong tersebut.
"Sementara warga saja enggan untuk melewat di depannya."
"Nah kita manfaatkan itu," kata Yuni.
Hingga Selasa (21/4/2020), Yuni menyampaikan, sudah ada tiga pemudik yang di karantina di rumah kosong itu.
Baca juga: Fakta ODP di Blitar Bakar Diri Saat Karantina, Tenggak Bensin, Alami Gangguan Kejiwaan
"Semua pemudik yang datang ke desa itu harus dikarantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari," ujarnya.
Yuni menjelaskan, sebelumnya para pemudik sudah membuat komitmen dan jika melanggar akan menerima tindakan.
"Mereka sudah tanda tangan komitmen bersedia dan kalau mereka tidak komitmen, bersedia menerima teguran ataupun tindakan yang akan dilakukan pemerintah desa," jelas Yuni.
Baca juga: Desa di Banyumas Siapkan Tempat Karantina Mandiri Bagi Warga yang Nekat Mudik
Ia menambahkan, sebelum menunjuk rumah kosong itu sebagai tempat karantina sudah berkoordinasi dengan kepala desa setempat.