Anggaran Tak Memadai, Solo Belum Akan Terapkan PSBB

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, belum akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) guna menekan penyebaran virus corona (Covid-19). Belum siap anggaran menjadi alasan.

"Kalau Kota Solo mau menerapkan (PSBB) anggaran kita kok tidak memadai. Dan, juga tidak efektif," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani di Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/4/2020).

Ahyani menyampaikan, anggaran yang disiapkan untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 49 miliar dari rasionalisasi sejumlah program itu diperkirakan hanya cukup hingga akhir Mei 2020.

Baca juga: Kemenag Solo Imbau Umat Islam Gelar Ibadah Ramadhan di Rumah

Dari total anggaran itu di antaranya telah diwujudkan dalam bentuk paket sembilan bahan pokok (sembako) bagi warga terdampak virus corona sebesar Rp 10,6 miliar.

"Baru kita akan bahas untuk tahapan selanjutnya. Kita akan merasionalisasi anggarannya selanjutnya," terang Ahyani yang juga menjabat Sekda Kota Solo.

Alasan lain Solo belum akan menerapkan PSBB karena selama ini roda perekonomian ditopang dari sektor pasar dan ekonomi kecil.

Seandainya PSBB diterapkan, terang Ahyani, justru roda perekonomian di Solo akan terhenti.

"Karena pergerakan itu dihentikan mereka harus didukung suplai, distribusi dan sebagainya. Setidaknya masa berapa minggu atau butuh sebulan. Apa kita siap dengan anggaran ini," jelas dia.

Baca juga: Ridwan Kamil Ingin PSBB Bandung Raya Jadi yang Terbaik di Indonesia

Pihaknya akan mengikuti keputusan dari Provinsi Jateng terkait penerapan PSBB. Karena kawasan yang menerapkan PSBB akan dipenuhi oleh provinsi.

"Kita tinggal mengikuti saja kalau dari provinsi nanti menetapkan (PSBB)," ungkap dia.