Beruntung, saat patung itu runtuh, material tidak sampai menimpa permukiman warga sekitar.
"Patung runtuh di dalam kelenteng saja, tidak sampai menimpa rumah warga," kata Jaman yang tinggal di belakang kelenteng.
Sementara itu, Ketua Umum Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban Gunawan Putra Wirawan mengatakan, kejadian itu diprediksi lantaran faktor alam yang terjadi di wilayah Tuban dan sekitarnya akhir-akhir ini.
"Dalam seminggu terakhir ini kan intensitas hujan cukup lumayan ya, anginnya juga lumayan kencang juga, mungkin itu faktor yang berpengaruh," ujar Gunawan, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/4/2020).
Baca juga: Fakta Patung Dewa Raksasa yang Roboh di Tuban, Dibangun Tahun 2016 dengan Anggaran Rp 1,5 M