Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihantam Wabah dan Gelombang Tinggi, Nelayan Rela Jual Perabot Rumah untuk Makan

Kompas.com - 16/04/2020, 15:04 WIB
Iqbal Fahmi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com- Wabah Covid-19 menghantam seluruh sektor perekonomian rakyat.

Mulai dari pedagang kecil di desa, driver ojek online di pusat kota, hingga nelayan di pesisir pantai turut terdampak akibat wabah ini.

Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang, Cilacap, Jawa Tengah, Tarmuji mengungkapkan, bahkan di musim tangkap seperti sekarang, mereka harus dihadapkan dengan kenyataan harga ikan kian anjlok.

“Karena ada corona sekarang distribusi susah, tidak bisa kirim ikan, akhirnya harganya anjlok,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (16/4/2020).

Baca juga: Rusunawa Nelayan Lombok Timur Disulap Jadi Ruang Isolasi Covid-19

Tarmuji menyebut, persentase penurunan harga ikan berkisar 30 persen sampai 40 persen.

Semisal ikan bawal putih yang sebelumnya Rp 300.000 per kilogram turun menjadi Rp 230.000 per kilogram.

Harga udang juga turun signifikan dari Rp 200.000 per kilogram menjadi Rp 130.000 per kilogram.

“Selain distribusi yang susah, aktifitas di pasar pelelangan ikan juga makin sepi, kami mendata tangkapan nelayan turun sekitar 40 persen dari biasanya,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Nelayan Muara Angke Jakarta Nekat Mudik ke Sumedang: Saya Bingung, di Kota Tak Ada Kerjaan, di Kampung Tak Punya Lahan

Di tengah gempuran pandemi yang kian mengganas, nelayan kecil di Cilacap dipaksa menelan pil pahit dengan kondisi cuaca ekstrim dan gelombang tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com