Rusmadi menduga di belakang penambang itu ada orang besar yang melindungi sehingga terkesan tak pernah kapok walau berulang kali ditangkap.
Selain menghancurkan kawasan Hutan Bukit Soeharto yang dilindungi negara, tambang ilegal itu juga mengancam Waduk Samboja yang menjadi sumber air baku bagi warga Balikpapan dan sekitarnya.
“Kami sudah berkali-kali diintimidasi. Kami beberapa kali pasangan patok plang 'Anda memasuki kawasan Tahura' enggak dihiraukan. Kami dengar informasi warga membakar alat berat. Bagus lah itu, biar kapok,” jelas dia.
Baca juga: Pemilik Tambang yang Sebabkan Kiai dan Santri Tewas Ditetapkan sebagai Tersangka
Saat ini, Dinas Kehutanan Kalimantan Timur belum memantau berapa luasan hutan yang dihancurkan karena aktivitas ilegal tersebut.
“Pasca-corona baru kami akan turun ke lokasi untuk mendata tingkat kerusakan dan luasan,” jelasnya.