BIMA, KOMPAS.com- Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengantisipasi penyebaran virus corona dengan memperketat jalur masuk ke Bima di daerah perbatasan.
Langkah ini diambil Wali Kota Bima Lutfi sebagai upaya mencegah virus corona masuk ke daerahnya.
Kabag Humas Pemkot Bima Abdul Malik mengatakan, pemerintah mengawasi kepulangan para perantau termasuk mahasiswa dan pendatang yang menggunakan transportasi umum khususnya bus antar provinsi.
Baca juga: Wabah Corona, 90 PPK di Kabupaten Bima Dirumahkan, Pelantikan PPS Ditunda
Hal itu dilakukan guna menekan risiko penyebaran virus mematikan tersebut.
Seperti diketahui, Wali Kota telah menetapkan penyebaran virus corona sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Status itu diberlakukan menyusul dua warga NTB posituf corona beberapa waktu lalu.
Keputusan itu juga diambil karena bertambahnya jumlah ODP di daerah tersebut.
Agar pengawasan dan pemeriksaan ini lebih tertib, tim Gugus Tugas Covid-19 menyediakan posko dan satu persatu para penumpang didata dan dicek kesehatannya.
"Langkah ini kami rasa sangat tepat untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Kami tidak ingin ada warga yang terjankit, sehingga perlu dilakukan pencegahan secara dini dengan memperketat pintu masuk," ujar Malik.
Pengetatan pintu masuk juga karena belum ada kasus Covid-19 di Bima, baik warga yang positif ataupun PDP.
Saat ini hanya ada beberapa warga berstatus ODP dan sudah ditangani petugas dari dinas kesehatan.
Kegiatan ini dilaksanakan sejak Selasa (31/3/2020) hingga beberapa hari ke depan.
Petugas disiagakan dari pagi sampai malam untuk melakukan penjagaan di pintu masuk.
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur yaitu dari Dinas Perhubungan Bima, Satpol PP, Dinas Kesehatan Bima, BPBD Bima, dan pemerintah kecamatan.
"Pengawasan pintuk masuk ini juga di-backup dari TNI dan Polisi," tuturnya
Menurut Malik, pencegahan virus corona ini dilakukan dengan memberhentikan bus penumpang antar daerah dan provinsi yang hendak memasuki wilayah Kota Bima.
Seluruh penumpang dan awak bus diperiksa kondisi kesehatannya.
Baca juga: Timbulkan Keramaian, Polisi Bubarkan Motocross Liar di Bima