Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita ODP Dikucilkan Setelah Alamat Rumah Tersebar, Kerja di Jakarta dan Hasil Lab Negatif Corona

Kompas.com - 26/03/2020, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

Setelah wawancara, ZA diperbolehkan pulang dan diizinkan bekerja di Jakarta. Namun statusnya berubah menjadi ODP.

Baca juga: 186 ODP Virus Corona di NTT, 11 Masih Dirawat di Rumah Sakit

Terkait data pribadinya yang beredar, ZA berencana melapor ke polisi agar pelaku dihukumn seberat-beratnya.

Ia mengatakan penyebaran data pribadi seharusnya tidak boleh terjadi dan para tenaga medis seharusnya menjaga hak pasien.

Baca juga: 165 Tenaga Medis di Bekasi Door-to-Door untuk Rapid Test ODP dan PDP Covid-19

Rumah sakit bantah viralkan data pasien

Direktur Utama RSUD Leuwiliang drg Hesti Iswandari membantah bahwa menyebarkan data pribadi pasien.

Hesti juga menegaskan bahwa rumah sakit tidak pernah mendiagnosis ZA sebagai seorang yang terjangkit virus corona.

"Saya tidak pernah mengeluarkan diagnosa suspect corona, enggak ada sama sekali," kata Hesti kepada Kompas.com lewat sambungan telepon, Selasa (24/3/2020).

Jika merujuk dari potongan dokumen tersebut, nomor pasien tidak sama dengan data yang rumah sakit miliki.

Baca juga: 4 Pasien di Purbalingga Positif Virus Corona, Semuanya Pernah Pergi ke Jakarta

"Itukan no 20 ya di kertas tapi saya buka di sini yang bersangkutan (ZA) nomornya bukan begitu, memang pasien kita, tapi nomornya beda. Artinya itu data dari siapa dan dari manakan bisa dipertanyakan," ungkapnya.

Ia mengatakan telah melakukan tracing terhadap para tenaga medis perihal dokumen yang tersebar itu.

Hesti memastikan pengaduan dari warga berinisial ZA terkait pelayanan yang tidak sesuai itu akan ditindaklanjuti.

"Makanya sekarang saya tetap masih tracing nih bagaimana awal mulanya (tersebar), mulai dari IGD saya tanya siapa yang menyebarkan seperti itu artinya kita kan juga berupaya," terangnya.

Baca juga: Balita di Cilacap yang Positif Corona Kondisinya Stabil

Hesti mengaku akan meluruskan pemahaman soal data dan orang yang berstatus ODP kepada keluarga ZA.

Sehingga, masyarakat jangan terlalu panik jika ada informasi warga yang berstatus ODP virus corona.

Jika ZA dikucilkan, menurut Hesti, hal itu terjadi karena masyarakat belum paham tentang istilah ODP.

"Yah wajarlah masyarakatkan belum paham banget, jadi seolah-olah kalau ODP langsung berasa dapat azab, jadi aib di masyarakat, seolah-olah dikucilkan sebenarnya sih jangan begitu," ungkap dia.

Baca juga: Pasien Positif Corona di Sulsel Bertambah Jadi 13 Orang, 3 PDP Meninggal Dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com