Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tenaga Medis di Kabupaten Bogor Positif Corona, Total Positif Covid-19 Jadi 4

Kompas.com - 21/03/2020, 13:27 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan, hingga saat ini pasien positif virus corona bertambah menjadi 4 orang.

"Pasien positif Covid-19 pada hari sebelumnya 2 orang dan per hari ini bertambah 2 orang, jadi total status positif menjadi 4 orang," kata Ade dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (21/3/2020) malam.

Kedua pasien itu diketahui berprofesi sebagai tenaga medis di sebuah Rumah Sakit, Jakarta.

Dua tenaga medis ini adalah laki-laki berdomisili di Kecamatan Bojonggede dan Gunung Putri.

Kedua laki-laki ini masing-masing memiliki riwayat kontak dengan pasien positif sebelumnya.

"Iya (dua-duanya paramedis), di Bojonggede usianya 36 tahun dan di Gunung Putri usianya 30 tahun. Keduanya ini memang sempat merawat kasus positif Covid-19," ungkap Ade.

Baca juga: Buntut PDP Corona Jadi Tontonan, IGD RSUD Soekardjo Disterilkan dari Kerumunan Orang

Jumlah ODP corona dan PDP corona meningkat

Dengan kata lain, hingga Sabtu (21/3/2020) jumlah status orang dalam pemantauan (ODP) ada 92 orang.

Lalu, pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 13 pasien di Kabupaten Bogor.

Kemudian, untuk pasien positif Corona di Kabupaten Bogor total ada 4 orang dan meninggal satu orang.

Ketua DPW Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengakui bahwa jumlah ODP dan PDP corona di wilayahnya terus melonjak.

Hal itu disebabkan karena rentetan kasus dua orang yang positif virus corona warga Jakarta, tinggal di rumah Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ade merinci, dua orang ini adalah ibu dan anak, positif terkena virus corona.

Baca juga: Bupati Bogor Komplain Ridwan Kamil Soal Beda Data Jumlah PDP Corona di Kabupaten Bogor

 

Ibu dan anak positif corona: ibu meninggal, anak terjangkit di Jakarta

Sang anak berusia 35 tahun, sementara si ibu 67 tahun.

Pasien perempuan tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur, Kamis (19/3/2020).

Perempuan yang bekerja sebagai karyawan swasta ini terpapar dari anaknya yang disebut-sebut pernah berdansa dengan warga Kota Depok, WNI yang awal terdeteksi positif corona.

Laki-laki berusia 35 tahun diduga terjangkit virus corona saat berada di sebuah restoran di Jakarta.

Dia diduga tertular dari warga Depok yang saat itu juga sedang di tempat sama dan berdansa Tanggo pada 25 Februari 2020.

Berikut kronologi tertularnya sang Ibu dari anaknya.

Baca juga: Sulit Dilacak, ke Mana Perginya Panitia Pelaksana Seminar di Bogor?

Ibu anak positif corona: Kronologi ibu tertular anaknya

1. Tanggal 25 Februari 2020 Pasien berdansa tanggo dengan  seorang Guru dansa usia 33 tahun.

2. Tanggal 26 Februari pasien mulai merasakan demam dan sembuh pada tanggal 28 Februari 2020.

3. Tanggal 29 Februari 2020 pasien mengeluh tidak bisa mencium bau dengan baik dan alat penciumannya terganggu.

Namun, pasien tetap masuk kerja seperti biasa mulai tanggal 28 Februari 2020 menggunakan transportasi umum seperti ojol, KRL, MRT dam Busway.

4. Tanggal 7 Maret 2020 pasien merasa nafas berat.

5. Tanggal 12 Maret 2020 di periksa darah dan rontgen di Rumah Sakit (RS) Persahabatan.

6. Tanggal 14 Maret 2020 dilakukan pemeriksaan swab.

7. Tanggal 16 Maret 2020 mengeluh sendi.

8. Tanggal 17 Maret 2020 hasil pemeriksaan swab positif berdasarkan informasi via telpon dari Dinas Kesehatan Jakarta Timur.

9. Tanggal 18 Maret 2020 mengeluh tenggorokan sakit, seperti masuk ingin, batuk dan tenggorokan terasa gatal.

Baca juga: Dinkes Masih Kesulitan Cari Panitia Seminar di Bogor yang Diduga Jadi Lokasi Penyebaran Covid-19

 

Sang anak terlihat sehat, tapi ternyata menularkan virus ke ibu

"Pada 17 itu dia isolasi mandiri tapi walaupun si laki-laki ini kelihatannya sehat tetapi virus itu menular kepada ibunya," ungkap Ade.

Ade menjelaskan, usai berdansa pada 25 Februari itu, sang anak mengeluh demam dan berhasil surut dua hari kemudian.

Sayangnya, setelah demam itu surut, tiga hari kemudian ia kembali mengeluh tidak bisa mengendus bau dengan baik.

Namun, sang anak sudah mulai masuk kerja dengan menggunakan jasa angkutan umum seperti ojek, commuter line, MRT dan Busway atau pun kendaraan umum lainnya.

Ade mengakui bahwa tidak terpantaunya kedua orang tersebut karena merupakan warga Jakarta dan hanya memiliki rumah di Bogor.

Terutama, laki-laki berusia 35 itu beraktivitas dan bekerja di Jakarta.

"Dia sempat mengeluh tidak bisa mencium bau dengan baik, alat penciumannya terganggu dan dia tetap masuk kerja seperti biasa mulai tanggal 28 menggunakan transportasi umum, seperti ojol KRL MRT dan Busway," bebernya.

Baca juga: Bupati Bogor Umumkan Tiga Warga Positif Corona, Satu Meninggal Dunia

Satu positif corona warga Cibinong

Ade Yasin juga tak menampik jumlah ODP dan PDP melonjak berdasarkan hasil tracing pihak Dinkes Kabupaten Bogor.

Bahkan lanjut Ade, Kabupaten Bogor juga menemukan satu kasus positif lain yang merupakan warga Cibinong.

Warga Cibinong ini seorang laki-laki berusia 27 tahun berprofesi sebagai pramugara.

Ia terdeteksi terjangkit virus corona karena memiliki riwayat ke luar negeri.

Ade menyebut, berdasarkan hasil tracking pasien pernah melakukan penerbangan ke Singapura.

"Kalau yang di Cibinong sudah dijemput dibawa ke RSUD Cibinong untuk isolasi dan sedang dalam pengawasan (PDP) juga," tandasnya.

Baca juga: Bupati Bogor Akan Perbaiki Data PDP Corona yang Beda dengan Data Ridwan Kamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com