Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Daerah yang Telah Batasi Tradisi Jabat Tangan dan Cipika Cipiki

Kompas.com - 15/03/2020, 05:51 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Solo

Pasca-penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) corona, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta warganya menghindari kerumunan, salaman dan cipika-cipiki.

Hal itu dituangkan dalam poin kesimpulan rakor antisipasi corona di Solo, Jawa Tengah.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Surakarta.

Berikut poin-poin kesimpulan rakor:

1. Kota Surakarta dinyatakan KLB Corona.

2. CFD ditiadakan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

3. Murid-murid sekolah mulai TK s/d SMA baik negeri dan swasta belajar di rumah.

4. Pentas WO Sriwedari, kethoprak diliburkan.

5. Kegiatan olahraga di GOR Manahan dan Sriwedari ditutup.

6. Destinasi dan transportasi pariwisata ditutup.

7. Upacara dan apel bersama di Balai Kota ditiadakan.

8. Event-event olahraga dan budaya dibatalkan/ditunda.

9. Kegiatan kunker dan penerimaan kunker dibatalkan.

10. Lomba kelurahan ditunda sampai dua minggu ke depan.

11. Musrenbang RKPD ditunda selama dua minggu.

12. Mal dan pasar harus sediakan tempat cuci tangan dan sabun.

13. Pemusnahan kelelawar, kalong dan codot di Pasar Depok.

14. Untuk sementara hindari salaman dan cipika cipiki.

Rudi menambahkan, siswa belajar di rumah selama 14 hari.

Baca juga: 4 Fakta Istri Pasien Positif Corona yang Meninggal di Solo, Sesak Napas, Demam hingga Dirawat di Madiun

Lebak, Banten

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meminta masyarakat sementara tak berjabat tangan dan melakukan cipika cipiki.

"Untuk sementara, mungkin seperti sebelumnya pernah saya posting, kita tidak berjabat tangan dulu dan cipika cipiki. Salah satu untuk menghindari itu semua," kata Iti melalui video yang diunggah di Instagram pribadinya, Sabtu (14/3/2020).

Dia juga mengimbau masyarakat agar menghindari kegiatan yang melibatkan banyak orang, termasuk car free day.

"Dilarang melaksanakan event besar, seperti kegiatan olahraga yang melibatkan banyak orang dan event lainnya yang melibatkan jumlah orang banyak," kata dia.

Dia juga mengingatkan agar perkantoran negeri maupun swasta menyosiaslisasikan gerakan cuci tangan pakai sabun.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Di Balik Penetapan Solo KLB Corona | Sesal Penjudi, Warisan Rp 100 Juta Habis dalam Seminggu

Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/3/2020).KOMPAS.com/NURSITA SARI Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan anak buahnya mengurangi jabat tangan dan kontak fisik dengan orang lain.

Menurutnya, kontak fisik langsung berpotensi besar menularkan Covid-19.

"Seluruh jajaran Pemprov juga tadi diinstruksikan untuk mengurangi kegiatan jabat tangan dan kontak fisik langsung tapi tidak mengurangi rasa hormat satu sama lain," kata Anies.

Ia berharap, masyarakat di manapun juga melakukan hal yang sama.

Sebab, pencegahan penularan virus corona ini menjadi tugas semua pihak, bukan hanya pemerintah.

"Ini tidak cukup hanya dikerjakan oleh Pemprov DKI, harus menjadi gerakan semesta. Yang harus dilakukan bukan hanya oleh aparat pemerintah, tapi oleh seluruh komponen masyarakat," ucap Anies.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Acep Nazmudin, Dendi Ramdhani, Nursita Sari | Editor: Robertus Belarminus, Aprilia Ika, Dony Aprian, Egidius Patnistik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com