Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Daerah yang Telah Batasi Tradisi Jabat Tangan dan Cipika Cipiki

Kompas.com - 15/03/2020, 05:51 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Semenjak Indonesia mengonfirmasi kasus positif virus corona, sejumlah kepala daerah mengumumkan imbauan pembatasan tradisi jabat tangan dan cium pipi kanan, cium pipi kiri (cipika cipiki) saat bertemu.

Pembatasan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).

Berikut informasi mengenai beberapa daerah yang membatasi tradisi jabat tangan serta cipika cipiki di tanah air:

Baca juga: Sederet Fakta Lengkap di Balik Solo KLB Virus Corona...

Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berfoto bersama DPRD Jabar usai usai melakukan rapat koordinasi penanganan covid-19 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (13/3/2020).KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berfoto bersama DPRD Jabar usai usai melakukan rapat koordinasi penanganan covid-19 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (13/3/2020).
Depok, Jawa Barat menjadi kota pertama yang mengumumkan kasus positif corona di Indonesia.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau masyarakat membatasi jabat tangan dan cipika cipiki.

Hal ini diterapkan menyusul ditetapkannya virus corona sebagai pandemi global oleh WHO.

Emil, demikian sapaan Ridwan Kamil, mengatakan Kementerian Kesehatan telah mengimbau masyarakat membatasi diri berjabat tangan.

"Protokol dari Kemenkes mulai dari sekarang sesuai arahan WHO kita mengurangi bertemu dengan berjabat tangan dan cipika-cipiki," ungkap Emil.

Sebagai ganti jabat tangan, salaman dilakukan tanpa bersentuhan tangan.

"Cukup dengan bersalaman ala Sunda, seperti mau lebaran. Rasa sopan ada tanpa mengurangi persahabatan gitu," kata dia.

Hal ini berlaku bagi seluruh masyarakat.

Baca juga: Riwayat Sementara Pasien Positif Virus Corona yang Meninggal di RSUD Moewardi Solo

 

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (tengah) saat memimpin rapat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Loji Gandrung Solo.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (tengah) saat memimpin rapat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Loji Gandrung Solo.
Solo

Pasca-penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) corona, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta warganya menghindari kerumunan, salaman dan cipika-cipiki.

Hal itu dituangkan dalam poin kesimpulan rakor antisipasi corona di Solo, Jawa Tengah.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Surakarta.

Berikut poin-poin kesimpulan rakor:

1. Kota Surakarta dinyatakan KLB Corona.

2. CFD ditiadakan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

3. Murid-murid sekolah mulai TK s/d SMA baik negeri dan swasta belajar di rumah.

4. Pentas WO Sriwedari, kethoprak diliburkan.

5. Kegiatan olahraga di GOR Manahan dan Sriwedari ditutup.

6. Destinasi dan transportasi pariwisata ditutup.

7. Upacara dan apel bersama di Balai Kota ditiadakan.

8. Event-event olahraga dan budaya dibatalkan/ditunda.

9. Kegiatan kunker dan penerimaan kunker dibatalkan.

10. Lomba kelurahan ditunda sampai dua minggu ke depan.

11. Musrenbang RKPD ditunda selama dua minggu.

12. Mal dan pasar harus sediakan tempat cuci tangan dan sabun.

13. Pemusnahan kelelawar, kalong dan codot di Pasar Depok.

14. Untuk sementara hindari salaman dan cipika cipiki.

Rudi menambahkan, siswa belajar di rumah selama 14 hari.

Baca juga: 4 Fakta Istri Pasien Positif Corona yang Meninggal di Solo, Sesak Napas, Demam hingga Dirawat di Madiun

Lebak, Banten

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meminta masyarakat sementara tak berjabat tangan dan melakukan cipika cipiki.

"Untuk sementara, mungkin seperti sebelumnya pernah saya posting, kita tidak berjabat tangan dulu dan cipika cipiki. Salah satu untuk menghindari itu semua," kata Iti melalui video yang diunggah di Instagram pribadinya, Sabtu (14/3/2020).

Dia juga mengimbau masyarakat agar menghindari kegiatan yang melibatkan banyak orang, termasuk car free day.

"Dilarang melaksanakan event besar, seperti kegiatan olahraga yang melibatkan banyak orang dan event lainnya yang melibatkan jumlah orang banyak," kata dia.

Dia juga mengingatkan agar perkantoran negeri maupun swasta menyosiaslisasikan gerakan cuci tangan pakai sabun.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Di Balik Penetapan Solo KLB Corona | Sesal Penjudi, Warisan Rp 100 Juta Habis dalam Seminggu

Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/3/2020).KOMPAS.com/NURSITA SARI Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan anak buahnya mengurangi jabat tangan dan kontak fisik dengan orang lain.

Menurutnya, kontak fisik langsung berpotensi besar menularkan Covid-19.

"Seluruh jajaran Pemprov juga tadi diinstruksikan untuk mengurangi kegiatan jabat tangan dan kontak fisik langsung tapi tidak mengurangi rasa hormat satu sama lain," kata Anies.

Ia berharap, masyarakat di manapun juga melakukan hal yang sama.

Sebab, pencegahan penularan virus corona ini menjadi tugas semua pihak, bukan hanya pemerintah.

"Ini tidak cukup hanya dikerjakan oleh Pemprov DKI, harus menjadi gerakan semesta. Yang harus dilakukan bukan hanya oleh aparat pemerintah, tapi oleh seluruh komponen masyarakat," ucap Anies.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Acep Nazmudin, Dendi Ramdhani, Nursita Sari | Editor: Robertus Belarminus, Aprilia Ika, Dony Aprian, Egidius Patnistik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com