Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Seorang Pemuda Dikeroyok Viral, Korban yang Terkapar Digilas Motor Para Pelaku

Kompas.com - 11/03/2020, 06:41 WIB
Aam Aminullah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Video pengeroyokan seorang pemuda di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, viral di media sosial Facebook, Selasa (10/3/2020) malam.

Dalam video berdurasi sekitar 30 detik tersebut, tampak seorang pemuda dikeroyok sejumlah orang tak dikenal.

Pemuda tersebut terlihat tak sadarkan diri dan terkapar di jalanan usai dipukul menggunakan helm oleh salah seorang pelaku.

Tak hanya itu, setelah terkapar tak berdaya, seorang pelaku lainnya tega menggilas kaki korban dengan sepeda motornya.

Baca juga: Duduk Perkara Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Dikeroyok 10 Orang, Berawal dari Ajakan Berduel hingga Korban Alami Babak Belur

Setelah video aksi tidak terpuji tersebut viral di Facebook, Timsus Satreskrim Polres Sumedang menangkap tiga orang pelaku yang melakukan aksi kekerasan tersebut.

Kapolres Sumedang AKBP Dwi Indra Laksmana mengatakan, korban dalam video tersebut yaitu Cepi (29), warga Dusun Kamal RT 03/03, Desa Kamal, Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang.

Indra menuturkan, pengeroyokan itu terjadi di Jalan Angkrek, tepatnya di wilayah RT 01/15, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Selasa (10/3/2020) sekitar pukul 15.30 WIB.

Video tersebut, kata Indra, direkam oleh salah seorang warga yang tengah melintas di jalan sekitar lokasi kejadian.

"Setelah menerima laporan dari salah seorang warga, kami menangkap tiga dari empat pelaku. Satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran," ujar Indra kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (11/3/2020) pagi.

Indra menyebutkan, ketiga pelaku yang telah ditangkap yaitu Jaka Hambali (24), pengangguran asal Lingkungan Angkrek RT 02 / Rw 015 Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

Selanjutnya Napala (20), pengangguran dari Lingkungan Karapyak, RT 01/09, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

Kemudian pelaku lainnya adalah Farid (20), pengangguran, warga Jalan Angkrek RT 01/17, Kelurahan Situ, Kabupaten Sumedang.

"Dari keterangan para saksi kami menangkap ketiga pelaku, satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran," tutur Indra.

Indra mengatakan, motif para pelaku mengeroyok korban karena hal sepele.

Sebelum kejadian, kata Indra, korban dan pelaku saling bertatapan mata di jalan.

Saat itu, korban bersama seorang temannya, Elan sedang duduk sambil ngopi. Lalu, melintas dua motor yang dikemudikan para pelaku.

Saat melintas itu, pelaku melihat dan memerhatikan korban. Lalu korban berkata rek naon melong wae? (mau apa lihat saya terus).

Diduga, perkataan korban ini terdengar oleh para pelaku. Kemudian mereka menghentikan sepeda motornya dan menghampiri korban.

Para pelaku kemudian menanyakan maksud korban berbicara seperti itu.

"Kemudian terjadilah cekcok mulut antara korban dan pelaku. Karena para pelaku kesal, mereka kemudian memukuli korban hingga tak sadarkan diri," sebut Indra.

Indra menyebutkan, akibat kejadian ini korban mengalami luka sobek di belakang kepala sebelah kanan.

Ketika dibawa ke RSUD Sumedang, korban mengalami muntah-muntah.

"Saat ini korban sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Sumedang sambil menunggu hasil rontgen," tutur Indra.

Baca juga: Saat Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Dikeroyok, 4 Temannya Malah Diam Tak Menolong.....

Indra menambahkan, selain telah mengamankan tiga dari empat pelaku, sejumlah barang bukti juga telah diamankan.

"Ada rekaman video pengeroyokan, satu buah helm merek KYT, satu buah jaket bertuliskan XTC, dan satu buah celana hitam pendek. Semuanya sudah kami amankan dari tangan para pelaku," kata Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com