TASIKMALAYA, KOMPAS.com - SM (23), anak Wakil Ketua DPRD sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya yang dikeroyok oleh 10 pemuda sampai terkapar di jalan kondisinya masih belum pulih pada Selasa (10/3/2020) siang.
Pihak keluarga pun berencana akan membawa korban ke rumah sakit lagi untuk memeriksa organ dalam karena masih merasakan nyeri di sekujur tubuhnya.
Salah seorang saksi sekaligus teman korban, Riki (23) mengatakan, awalnya permasalahan ini disebabkan adanya kesalahpahaman pribadi antara dirinya dengan pelaku berinisal D.
Saat itu, dirinya sedang bersama korban pulang ke Tasikmalaya seusai mengantarkan teman lainnya sakit ke Kota Banjar.
Pelaku yang juga bekas teman sekolahnya itu terus menghubunginya untuk menyelesaikan masalah.
Baca juga: Detik-detik Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Dikeroyok 10 Pemuda
Sampai akhirnya korban memberikan saran untuk menemui pelaku bersama-sama untuk membereskan permasalahan.
"Kita janjian di Jalan Siliwangi dekat Unsil (Universitas Negeri Siliwangi). Kita bertemu dan sempat mengobrol sampai pelaku bersama 4 temannya dikasih rokok dan makan segala macam. Tapi, pelaku tiba-tiba memukul saya dan langsung dipisah oleh korban. Eh, pelaku malah mengajak duel ke korban dengan taruhan Rp 200.000," jelas Riki bersama teman-temannya saat menjenguk di rumah korban, Selasa siang.
Mendengar ajakan itu, lanjut Riki, korban langsung menyanggupi permintaan pelaku duel masih di Jalan Siliwangi Kota Tasikmalaya.
Namun, sebelum duel dimulai terlihat teman-teman pelaku menelepon rekan-rekan lainnya.
Saat duel, pelaku terlihat kewalahan oleh korban dan berupaya meminta bantuan keempat temannya di lokasi kejadian.
Baca juga: Anak Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Dikeroyok demi Menangi Taruhan