SUKABUMI, KOMPAS.com - Sebagian warga di Kota Sukabumi, Jawa Barat, hingga saat ini masih mengalami persoalan dalam bidang sanitasi.
Salah satunya, sebagian warga Sukabumi masih melakukan buang air besar (BAB) sembarangan atau belum mendapat predikat open defecation free (ODF).
"Belum ada kelurahan yang ODF sampai 100 persen, baru 48 persen," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Yudi Yustiawan kepada Kompas.com di sela Rapat Koordinasi Penguatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Sukabumi, Senin (9/3/2020).
Baca juga: Ridwan Kamil Optimistis Virus Corona Tak Berdampak Signifikan terhadap Ekonomi Jabar
Yudi menuturkan, pada 2020 ini, tiga kelurahan yang didorong untuk mencapai 100 persen ODF.
Masing-masing yakni, Kelurahan Karamat di Kecamatan Gunungpuyuh, Kelurahan Sindangpalay di Kecamatan Cibeureum dan Kelurahan Baros di Kecamatan Baros.
Menurut Yudi, untuk mencapai target, program ini harus dilaksanakan secara bersama-sama atau kolaborasi.
Sebab, tidak bisa dilaksanakan hanya oleh Dinas Kesehatan.
Baca juga: Risiko Mengintai, 8,6 Juta Rumah Tangga di Indonesia BAB Sembarangan
Untuk itu, menurut Yudi, pihaknya bersama perangkat daerah lain menggandeng TNI, Polri, dan Baznas untuk menggerakkan masyarakat.
"Yang tidak kalah pentingnya dari masyarakatnya sendiri untuk merubah perilaku. Bagaimana buang limbah BAB tidak ke daratan, selokan dan sungai, tapi melalui septic tank," tutur dia.
Kebiasaan masyarakat
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Sukabumi Wahyu Handriana menjelaskan, masyarakat harus memiliki pengelolaan pembuangan limbah buang air besar atau septic tank.
"Limbah BAB tidak dibuang ke sungai, gorong-gorong, atau kebun, tapi harus dibuang ke septic tank," kata Wahyu.
Namun, menurut Wahyu, saat ini masih cukup banyak rumah tangga yang tidak mempunyai septic tank dan membuang limbah air besar langsung ke sungai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.