Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Wali Murid Bawa Pistol dan Aniaya Kepala Sekolah | Ojol Suscpect Corona Akhirnya Ditemukan

Kompas.com - 09/03/2020, 06:26 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Penganiayaan yang dilakukan wali murid kepada kepala sekolah di Jambi menjadi sorotan publik.

Pasalnya, penganiayaan dilakukan justru berawal dari tindakan kepala sekolah yang menerapkan peraturan sekolah.

Wali murid juga membawa pistol saat penganiayaan terjadi.

Sementara di Yogyakarta, drone berpenumpang mulai diuji coba.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi perhatian pembaca Kompas.com:

Baca juga: 7 Fakta Taxi Drone Frogs 282, Bermula dari Tantangan, Ditarget Selesai Juli, Kemenhub Garap Regulasi

1. Wali bawa pistol, aniaya kepala sekolah

Ilustrasi pistol 9 mm.Shutterstock Ilustrasi pistol 9 mm.
Sikap arogan ditunjukkan oleh salah satu orang tua murid di Tanjung Jabung Barat, Jambi lantaran menganiaya kepala sekolah.

Kasus bermula saat seluruh murid diminta mengumpulkan ponsel karena sekolah sedang menggelar ujian.

Namun salah satu murid tidak mau mengumpulkan dengan alasan tidak diperbolehkan orang tuanya mengumpulkan ponsel.

“Siswa bersangkutan beralasan orangtuanya tidak mengizinkan HP dikumpulkan. Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” terang Lukman, Ketua PGRI Provinis Jambi seperti dilansir dari Tribun Jambi, Sabtu (7/3/2020).

Namun yang terjadi justru orang tua murid itu datang ke kantor dan menganiaya kepala sekolah. Sebelum membentak dan melakukan pemukulan, sempat terdengar suara letusan keras.

Pelaku juga diketahui membawa pistol saat datang di sekolah.

Atas peristiwa itu, korban telah melaporkan wali murid kepada aparat kepolisian.

Baca juga: Kronologi Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah dan Tunjukkan Pistol, Berawal Anak Tolak Kumpulkan Ponsel

2. Taxi drone pertama di Indonesia diuji coba

Frogs 282 Drone Taxi Pertama di Indonesia Uji Terbang di Lanud Gading, Playen, Gunungkidul Sabtu (7/3/2020)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Frogs 282 Drone Taxi Pertama di Indonesia Uji Terbang di Lanud Gading, Playen, Gunungkidul Sabtu (7/3/2020)
Start up asal Bantul, Yogyakarta, Frogs Indonesia membuat drone pembawa penumpang atau taxi drone pertama di Indonesia.

Kini drone yang mampu memuat dua orang dengan berat maksimal 200 kilogram itu tengah diuji coba di Lapangan Udara Gading, Playen,Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu (7/3/2020).

"Namanya itu Frogs 282, yang berarti dua penumpang dengan delapan mesin, dan merupakan generasi kedua," kata Asro saat ditemui di Lanud Gading, Sabtu.

Dalam percobaan pertama tersebut drone dites dengan cara terbang rendah.

Delapan mesin yang terpasang pada drone pun diklaim berfungsi dengan cukup baik karena bisa mengangkat beban bodi.

Namun pihaknya masih terus melakukan perbaikan dan uji coba selanjutnya.

Taxi drone ditarget rampung dan terbang sempurna pada Juli 2020.

Baca juga: 7 Fakta Taxi Drone Frogs 282, Bermula dari Tantangan, Ditarget Selesai Juli, Kemenhub Garap Regulasi

3. Driver ojek online suspect corona ditemukan

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Sempat dicari karena dicurigai terpapar virus corona Covid-19, seorang sopir ojek online (ojol) di Kepulauan Riau akhirnya ditemukan pada Jumat (6/3/2020) malam.

Driver ojol yang juga pembantu rumah tangga berinisial CSS itu diduga sebagai suspek karena sempat kontak langsung dengan VP yang sudah dinyatakan positif corona.

CSS bekerja sebagai pembantu di rumah VP yang ada di Riau.

"Alhamdulillah sudah ketemu. Kalau tidak salah pihak Gojek yang membantu menghubunginya dan saat ini sudah dilakukan karantina," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (7/3/2020).

Pihaknya telah mengambil sampel swab dari tenggorokan CSS dan masih menunggu hasilnya.

"Kami berharap hasilnya negatif," ujar Tjetjep.

Baca juga: Duduk Perkara Pengemudi Ojol Suspect Corona Kabur Saat Dikarantina, Izin Bertemu Keluarga, Masih Dicari

4. Viral suami robohkan rumah

Diduga istri selingkuh saat ditinggal bekerja di Korea, sebuah rumah di Kabupaten Ponorogo dirobohkan dengan menggunakan excavator.KOMPAS.COM/DOK POLSEK SOMOROTO Diduga istri selingkuh saat ditinggal bekerja di Korea, sebuah rumah di Kabupaten Ponorogo dirobohkan dengan menggunakan excavator.
Diduga karena perselingkuhan, H (35) nekat merobohkan rumah di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Kemarahan H memuncak ketika tahu istrinya, NW selingkuh dengan pria lain.

Diketahui bahwa H selama ini bekerja di Korea dan membangun rumah tersebut dari hasil keringatnya tersebut.

H lalu merobohkan rumahnya dengan ekskavator.

“Rencananya rumah itu untuk anak mereka yang kedua. Namun, karena berdiri di tanah warisan dari pihak perempuan dan masih menjadi harta warisan bersama upaya mediasi gagal,” ujar Kapolsek Somoroto Kompol Nyoto, Sabtu (7/3/2020).

Kejadian tersebut sempat viral di media sosial setelah video dan foto proses perobohan rumah diunggah oleh akun Facebook Nunung Ningsih.

Baca juga: Kasus-kasus Rumah Dirobohkan karena Cekcok Suami Istri, Trenggalek dan Ponorogo, Berawal Minta Cerai hingga Diduga Selingkuh

5. Polisi Jambi yang nyanyikan Jiayou Wuhan bertemu Kapolri

Tangkapan layar anggota Polres Sarolangun menyanyikan Jiayou Wuhan (ANTARA/M. Irfan Ilmie) Tangkapan layar anggota Polres Sarolangun menyanyikan Jiayou Wuhan (ANTARA/M. Irfan Ilmie)
Anggota Polres Sarolangun Jambi, Bripka Hansmadi Somangunsong atau Hans tak menyangka lagu Jiayou Wuhan yang dia nyanyikan menjadi sorotan banyak pihak.

Bahkan, Kapolri Jenderal Idham Aziz mengundang Hans ke Jakarta pada Jumat (6/3/2020) lalu.

Hans juga ditawari Kapolri untuk melanjutkan sekolah perwira.

"Alhamdulillah dapat penghargaan untuk sekolah perwira pertama di Sukabumi, SIP (Sekolah Inspektur Polisi) tahun depan," ujar dia, Minggu (8/3/2020), seperti dilansir dari Tribun Jambi.

Adapun lagu tersebut berisi dukungan kepada masyarakat Wuhan, China yang sedang dilanda wabah virus corona.

Bahkan Hans juga mendapat apresiasi dari pemerintah China.

"Virus itu dingin tetapi ada kehangan dalam jiwa kemanusiaan," kata juru bicara Kemenlu China Chunying, seperti dilansir dari Antara.

Sumber : Kompas.com ( Penulis: Sukoco, Hadi Maulana, Markus Yuwono | Editor: Pythag Kurniati, Rachmawati, Setyo Puji, Michael Hangga Wismabrata, David Oliver Purba) Tribun Jambi, Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com