Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Wali Murid Bawa Pistol dan Aniaya Kepala Sekolah | Ojol Suscpect Corona Akhirnya Ditemukan

Pasalnya, penganiayaan dilakukan justru berawal dari tindakan kepala sekolah yang menerapkan peraturan sekolah.

Wali murid juga membawa pistol saat penganiayaan terjadi.

Sementara di Yogyakarta, drone berpenumpang mulai diuji coba.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi perhatian pembaca Kompas.com:

Kasus bermula saat seluruh murid diminta mengumpulkan ponsel karena sekolah sedang menggelar ujian.

Namun salah satu murid tidak mau mengumpulkan dengan alasan tidak diperbolehkan orang tuanya mengumpulkan ponsel.

“Siswa bersangkutan beralasan orangtuanya tidak mengizinkan HP dikumpulkan. Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” terang Lukman, Ketua PGRI Provinis Jambi seperti dilansir dari Tribun Jambi, Sabtu (7/3/2020).

Namun yang terjadi justru orang tua murid itu datang ke kantor dan menganiaya kepala sekolah. Sebelum membentak dan melakukan pemukulan, sempat terdengar suara letusan keras.

Pelaku juga diketahui membawa pistol saat datang di sekolah.

Atas peristiwa itu, korban telah melaporkan wali murid kepada aparat kepolisian.

Kini drone yang mampu memuat dua orang dengan berat maksimal 200 kilogram itu tengah diuji coba di Lapangan Udara Gading, Playen,Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu (7/3/2020).

"Namanya itu Frogs 282, yang berarti dua penumpang dengan delapan mesin, dan merupakan generasi kedua," kata Asro saat ditemui di Lanud Gading, Sabtu.

Dalam percobaan pertama tersebut drone dites dengan cara terbang rendah.

Delapan mesin yang terpasang pada drone pun diklaim berfungsi dengan cukup baik karena bisa mengangkat beban bodi.

Namun pihaknya masih terus melakukan perbaikan dan uji coba selanjutnya.

Taxi drone ditarget rampung dan terbang sempurna pada Juli 2020.

Driver ojol yang juga pembantu rumah tangga berinisial CSS itu diduga sebagai suspek karena sempat kontak langsung dengan VP yang sudah dinyatakan positif corona.

CSS bekerja sebagai pembantu di rumah VP yang ada di Riau.

"Alhamdulillah sudah ketemu. Kalau tidak salah pihak Gojek yang membantu menghubunginya dan saat ini sudah dilakukan karantina," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (7/3/2020).

Pihaknya telah mengambil sampel swab dari tenggorokan CSS dan masih menunggu hasilnya.

"Kami berharap hasilnya negatif," ujar Tjetjep.

Kemarahan H memuncak ketika tahu istrinya, NW selingkuh dengan pria lain.

Diketahui bahwa H selama ini bekerja di Korea dan membangun rumah tersebut dari hasil keringatnya tersebut.

H lalu merobohkan rumahnya dengan ekskavator.

“Rencananya rumah itu untuk anak mereka yang kedua. Namun, karena berdiri di tanah warisan dari pihak perempuan dan masih menjadi harta warisan bersama upaya mediasi gagal,” ujar Kapolsek Somoroto Kompol Nyoto, Sabtu (7/3/2020).

Kejadian tersebut sempat viral di media sosial setelah video dan foto proses perobohan rumah diunggah oleh akun Facebook Nunung Ningsih.

Bahkan, Kapolri Jenderal Idham Aziz mengundang Hans ke Jakarta pada Jumat (6/3/2020) lalu.

Hans juga ditawari Kapolri untuk melanjutkan sekolah perwira.

"Alhamdulillah dapat penghargaan untuk sekolah perwira pertama di Sukabumi, SIP (Sekolah Inspektur Polisi) tahun depan," ujar dia, Minggu (8/3/2020), seperti dilansir dari Tribun Jambi.

Adapun lagu tersebut berisi dukungan kepada masyarakat Wuhan, China yang sedang dilanda wabah virus corona.

Bahkan Hans juga mendapat apresiasi dari pemerintah China.

"Virus itu dingin tetapi ada kehangan dalam jiwa kemanusiaan," kata juru bicara Kemenlu China Chunying, seperti dilansir dari Antara.

Sumber : Kompas.com ( Penulis: Sukoco, Hadi Maulana, Markus Yuwono | Editor: Pythag Kurniati, Rachmawati, Setyo Puji, Michael Hangga Wismabrata, David Oliver Purba) Tribun Jambi, Antara

https://regional.kompas.com/read/2020/03/09/06262171/populer-nusantara-wali-murid-bawa-pistol-dan-aniaya-kepala-sekolah-ojol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke