Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terkendala Cuaca Buruk, Pencarian Korban Longsor Tasikmalaya Dilanjutkan

Kompas.com - 02/03/2020, 10:00 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Didi (63), seorang warga tertimbun longsor di Desa Santanamekar Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya sampai hari kedua upaya pencarian masih belum bisa ditemukan sampai Minggu (1/3/2020) sore.

Upaya pencarian oleh tim gabungan BPBD, Basarnas, Polri dan TNI terpaksa dihentikan menjelang petang karena hujan deras yang rawan terjadi longsor susulan.

Namun, jalan desa yang sebelumnya mengisolir ratusan warga telah bisa dilalui setelah material longsoran di badan jalan berhasil disingkirkan.

Komandan Kodim 0612/Tasikmalaya sekaligus Incident Commander Letnan Kolonel Infanteri Imam Wicaksana mengatakan, selama ini upaya pencarian dan membuka kembali akses jalan diupayakan dengan berbagai cara mulai pemakaian alat berat sampai manual.

Baca juga: Pencarian Korban Tertimbun Longsor Tasikmalaya Terkendala Cuaca

"Untuk mencegah keamanan, kita menghentikan pencarian hujan deras turun di lokasi. Soalnya, lokasi masih rawan terjadi longsor. Tapi, akses jalan sekarang sudah bisa dilalui warga. Pagi ini kita lanjutkan lagi upaya pencarian korban yang tertimbun," jelas Imam kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin (2/3/2020) pagi.

Pantauan Kompas.com di lokasi, petugas gabungan mulai bersiap kembali menyisir lokasi longsor yang difokuskan mencari korban tertimbun.

Akses jalan mulai bisa dilalui oleh ratusan warga desa setempat yang sempat terisolir.

Baca juga: Tim Gabungan dan Alat Berat Dikerahkan Cari Pengendara Motor yang Tertimbun Longsor di Tasikmalaya

Terlebih sejak hari ini, aktivitas keseharian warga mulai anak-anak pergi ke sekolah dan pekerja kantoran terlihat berlalu lalang usai libur akhir pekan kemarin.

Namun petugas mengimbau untuk tetap berhati-hati saat melintas karena kondisi jalan itu memiliki turunan dan tanjakan terjal serta masih licin bekas sisa tumpukan material longsoran.

"Mudah-mudahan hari ini membuahkan hasil, apalagi didukung cuaca cerah. Setelah dua hari sebelumnya cuaca di lokasi selalu mendung di pagi dan siang hari," tambah Imam.

Baca juga: Longsor Landa Tasikmalaya, 2 Desa Terisolir, 1 Pengendara Motor Tertimbun

 

Terkendala cuaca

Tim Gabungan mulai mencari kembali korban yang tertimbun longsor di Desa Santanamekar Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya setelah dihentikan sebelumnya akibat terkendala cuaca buruk, Senin (2/3/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Tim Gabungan mulai mencari kembali korban yang tertimbun longsor di Desa Santanamekar Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya setelah dihentikan sebelumnya akibat terkendala cuaca buruk, Senin (2/3/2020).
Diberitakan sebelumnya, Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, Polri dan TNI Tasikmalaya mulai mencari seorang warga yang tertimbun longsoran tanah akibat cuaca buruk di Desa Santanamekar Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (29/2/2020) pagi.

Material longsoran menutup akses jalan itu sepanjang 4 kilometer dengan tinggi sekitar 40 meter mulai dibuka memakai alat berat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan, mengaku pihaknya sejak pagi mulai membongkar material longsoran tanah dan salah seorang warga yang tertimbun sampai sekarang.

Baca juga: Buntut Kasus Kematian Delis, Wali Kota Tasikmalaya Larang Kegiatan Study Tour di Sekolah

"Longsor kemarin semakin besar ditambah hujan deras lagi sejak sore kemarin sampai sore. Kita sudah gunakan alat berat untuk evakuasi korban yang tertimbun dan membongkar tanah longsoran," jelas Irwan kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu siang.

Sejak pertama longsor Jumat (28/2/2020) kemarin, pergerakan tanah terus terjadi sampai dini hari tadi. Namun, memasuki pagi hari longsoran tanah diperkirakan telah berhenti dan mulai memakai alat berat.

"Nah, kalau nanti sore hujan lagi, kita pasti akan waspada karena kemungkinan longsoran tanah akan terjadi lagi," tambahnya.

Baca juga: Polisi Sudah Kantongi Tersangka Pembunuh Siswi SMP Tasikmalaya yang Tewas di Drainase Sekolah

 

Jembatan darurat

Tim Gabungan mulai mencari kembali korban yang tertimbun longsor di Desa Santanamekar Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya setelah dihentikan sebelumnya akibat terkendala cuaca buruk, Senin (2/3/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Tim Gabungan mulai mencari kembali korban yang tertimbun longsor di Desa Santanamekar Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya setelah dihentikan sebelumnya akibat terkendala cuaca buruk, Senin (2/3/2020).
Longsoran tanah ini dipicu oleh pergerakan air di sungai yang tertutup material tanah longsor dari hulu ke hilir pasca hujan deras mengguyur tempat kejadian.

Jalan penghubung dua desa itu masih tak bisa dilewati sampai Jumat sore.

Namun, petugas dari TNI dan Polri dibantu warga setempat sedang membuat jembatan darurat sebagai akses penghubung dua desa yang terisolir akibat bencana tersebut.

"Kalau jembatan darurat sedang dibangun untuk akses warga yang terisolir di dua desa," pungkasnya.

Baca juga: Dianggap Berkah, Kurma yang Dipanen di Halaman Masjid Jadi Rebutan Warga Tasikmalaya

Cuaca buruk terjadi menyebabkan bencana longsor di Desa Santanamekar Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (28/2/2020).

Longsoran tanah sebuah bukit menutup akses jalan yang membuat ratusan warga di Desa Santanamekar dan Desa Indrajaya terisolir serta menimbun Didi (63) seorang pengendara motor warga sekitar saat melintas lokasi kejadian. 

Baca juga: Petir Sambar Dua Rumah di Tasikmalaya, TV Meledak, 3 Orang Luka Bakar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com