Salin Artikel

Sempat Terkendala Cuaca Buruk, Pencarian Korban Longsor Tasikmalaya Dilanjutkan

Upaya pencarian oleh tim gabungan BPBD, Basarnas, Polri dan TNI terpaksa dihentikan menjelang petang karena hujan deras yang rawan terjadi longsor susulan.

Namun, jalan desa yang sebelumnya mengisolir ratusan warga telah bisa dilalui setelah material longsoran di badan jalan berhasil disingkirkan.

Komandan Kodim 0612/Tasikmalaya sekaligus Incident Commander Letnan Kolonel Infanteri Imam Wicaksana mengatakan, selama ini upaya pencarian dan membuka kembali akses jalan diupayakan dengan berbagai cara mulai pemakaian alat berat sampai manual.

"Untuk mencegah keamanan, kita menghentikan pencarian hujan deras turun di lokasi. Soalnya, lokasi masih rawan terjadi longsor. Tapi, akses jalan sekarang sudah bisa dilalui warga. Pagi ini kita lanjutkan lagi upaya pencarian korban yang tertimbun," jelas Imam kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin (2/3/2020) pagi.

Pantauan Kompas.com di lokasi, petugas gabungan mulai bersiap kembali menyisir lokasi longsor yang difokuskan mencari korban tertimbun.

Akses jalan mulai bisa dilalui oleh ratusan warga desa setempat yang sempat terisolir.

Terlebih sejak hari ini, aktivitas keseharian warga mulai anak-anak pergi ke sekolah dan pekerja kantoran terlihat berlalu lalang usai libur akhir pekan kemarin.

Namun petugas mengimbau untuk tetap berhati-hati saat melintas karena kondisi jalan itu memiliki turunan dan tanjakan terjal serta masih licin bekas sisa tumpukan material longsoran.

"Mudah-mudahan hari ini membuahkan hasil, apalagi didukung cuaca cerah. Setelah dua hari sebelumnya cuaca di lokasi selalu mendung di pagi dan siang hari," tambah Imam.

Material longsoran menutup akses jalan itu sepanjang 4 kilometer dengan tinggi sekitar 40 meter mulai dibuka memakai alat berat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan, mengaku pihaknya sejak pagi mulai membongkar material longsoran tanah dan salah seorang warga yang tertimbun sampai sekarang.

"Longsor kemarin semakin besar ditambah hujan deras lagi sejak sore kemarin sampai sore. Kita sudah gunakan alat berat untuk evakuasi korban yang tertimbun dan membongkar tanah longsoran," jelas Irwan kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu siang.

Sejak pertama longsor Jumat (28/2/2020) kemarin, pergerakan tanah terus terjadi sampai dini hari tadi. Namun, memasuki pagi hari longsoran tanah diperkirakan telah berhenti dan mulai memakai alat berat.

"Nah, kalau nanti sore hujan lagi, kita pasti akan waspada karena kemungkinan longsoran tanah akan terjadi lagi," tambahnya.

Jalan penghubung dua desa itu masih tak bisa dilewati sampai Jumat sore.

Namun, petugas dari TNI dan Polri dibantu warga setempat sedang membuat jembatan darurat sebagai akses penghubung dua desa yang terisolir akibat bencana tersebut.

"Kalau jembatan darurat sedang dibangun untuk akses warga yang terisolir di dua desa," pungkasnya.

Cuaca buruk terjadi menyebabkan bencana longsor di Desa Santanamekar Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (28/2/2020).

Longsoran tanah sebuah bukit menutup akses jalan yang membuat ratusan warga di Desa Santanamekar dan Desa Indrajaya terisolir serta menimbun Didi (63) seorang pengendara motor warga sekitar saat melintas lokasi kejadian. 

https://regional.kompas.com/read/2020/03/02/10004961/sempat-terkendala-cuaca-buruk-pencarian-korban-longsor-tasikmalaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke