Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2020, 19:24 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

SOLO, KOMPAS.com- Pengadilan Negeri Surakarta menjatuhkan vonis hukuman percobaan untuk pembuang sajen di Sungai Bengawan Solo.

Dalam persidangan yang berlangsung pada Kamis (27/2/2020), hakim menjatuhkan hukuman percobaan selama tiga bulan bulan kepada EKL yang merupakan warga Jebres, Solo, Jawa Tengah.

"Vonis sudah kemarin, percobaan 3 bulan penjara," kata Kepala Bidang Tribumtranmas Satpol PP Solo, Agus Sis, Jumat (28/2/2020).

Baca juga: Gara-gara Buang Sesaji Usai Ritual di Bengawan Solo, Pria Ini Ditangkap Satpol PP

Maksud dari hukuman percobaan adalah terpidana tidak dipenjara selama waktu yang ditentukan pengadilan, tapi tetap wajib melapor. Jika dalam masa percobaan kembali melanggar, baru terpidana akan dipenjara.

EKL ditangkap saat membuang sesajen pada Senin (24/2/2020).

Menurut Agus Sis, EKL saat itu hendak melakukan ritual untuk istrinya di sekitar Jembatan Jurug dengan membuang bunga sesaji.

Selain warga yang membuang sajen, ada dua warga Karanganyar berinisial WN dan SN yang juga dijatuhkan hukuman percobaan.

Baca juga: Cegah Longsor, 1.000 Rumput Vetiver Ditanam di Bantaran Sungai Bengawan Solo

Keduanya ditangkap karena membuang limbah pemotongan ayam dan rumah makan.

"Kita harapkan warga tidak sembarangan membuang sampah, kita minta ke kantor untuk dilakukan pembinaan," kata Agus Sis.

Dari penelusuran Kompas.com, Pemerintah Kota Solo telah mensosialisasikan Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah.

Dalam Perda tersebut, masyarakat yang membuang sampah sembarangan atau di sungai diberi sanksi pidana paling lama tiga bulan penjara dan denda maksimal Rp 50 juta.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul 3 Pelaku Buang Sampah di Sungai Bengawan Solo Divonis Percobaan Penjara 3 Bulan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com