Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Ambles di Aliran Bengawan Solo Tuban Bisa Ancam 3 Kecamatan

Kompas.com - 10/02/2020, 15:14 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Kondisi tanggul aliran Bengawan Solo yang berada di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, Tuban, Jawa Timur, cukup memprihatinkan lantaran ambles.

Dikhawatirkan, tanggul bakal jebol bila tidak segera diperbaiki apabila debit air di Bengawan Solo meningkat bersamaan dengan datangnya musim penghujan.

Tanggul yang ambles di Desa Sembungrejo diperkirakan sepanjang 100 hingga 120 meter dengan kedalaman rekahan mencapai sekitar 3 meter.

Baca juga: Abrasi di Galesong, Sulsel, Makin Parah, Tanggul Penahan Ombak Hancur

 

Bahkan, panjang kerusakan tanggul diperkirakan berpotensi semakin bertambah bila tidak cepat dilakukan penanganan secara permanen.

"Untuk kondisinya memang sudah mengkhawatirkan. Jadi, memang sudah selayaknya segera dilakukan perbaikan, jika tidak ingin jebol dan air mengalir ke pemukiman warga," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Yudi Irwanto, saat dihubungi, Senin (10/2/2020).

Untuk memastikan tanggul yang ambles, perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan Bupati Tuban Fathul Huda sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Jumat (7/2/2020) lalu.

Sehingga, dalam waktu dekat, perbaikan akan segera dapat dilakukan.

"Itu ranah dari pihak BBWS Bengawan Solo, dengan kami hanya membantu. Untuk penanganan akan dilakukan oleh BBWS, kemarin sudah sepakat dan mereka (BBWS) tinggal menunggu SK (Surat Keputusan) Bupati terkait tanggap bencana, istilahnya itu proses administrasinya," ujar dia.

"Dan Alhamdulillah ini sudah keluar SK, dan semua persyaratan dalam proses administrasi itu sudah kami kirim ke pihak BBWS pada hari ini," ucap Yudi.

Yudi belum bisa mengatakan lebih jauh, kapan nantinya proses pengerjaan perbaikan tanggul di Desa Sembungrejo.

Baca juga: Tanggul Darurat Rapuh, Longsor Intai Jalan Lingkar Salatiga

 

Hanya, dirinya optimistis, proses pengerjaan bakal segera dilaksanakan dalam waktu dekat seiring proses administrasi yang telah dikirim kepada pihak BBWS Bengawan Solo.

"Kalau sudah ada SK dan persyaratan administrasi sudah dikirim seperti sekarang, sepertinya tak lebih dari 14 hari (proses pengerjaan akan dilakukan). Semoga saja cepat terlaksana," tutur dia.

"Sebab, kalau tidak dan tanggul ini jebol, tiga kecamatan bisa kebanjiran. Sekitar 12.300 lahan persawahan dan ribuan rumah warga di Kecamatan Plumpang, Rengel dan Widang akan jadi korban kebanjiran," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com