TUBAN, KOMPAS.com - Kondisi tanggul aliran Bengawan Solo yang berada di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, Tuban, Jawa Timur, cukup memprihatinkan lantaran ambles.
Dikhawatirkan, tanggul bakal jebol bila tidak segera diperbaiki apabila debit air di Bengawan Solo meningkat bersamaan dengan datangnya musim penghujan.
Tanggul yang ambles di Desa Sembungrejo diperkirakan sepanjang 100 hingga 120 meter dengan kedalaman rekahan mencapai sekitar 3 meter.
Baca juga: Abrasi di Galesong, Sulsel, Makin Parah, Tanggul Penahan Ombak Hancur
Bahkan, panjang kerusakan tanggul diperkirakan berpotensi semakin bertambah bila tidak cepat dilakukan penanganan secara permanen.
"Untuk kondisinya memang sudah mengkhawatirkan. Jadi, memang sudah selayaknya segera dilakukan perbaikan, jika tidak ingin jebol dan air mengalir ke pemukiman warga," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Yudi Irwanto, saat dihubungi, Senin (10/2/2020).
Untuk memastikan tanggul yang ambles, perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan Bupati Tuban Fathul Huda sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Jumat (7/2/2020) lalu.
Sehingga, dalam waktu dekat, perbaikan akan segera dapat dilakukan.
"Itu ranah dari pihak BBWS Bengawan Solo, dengan kami hanya membantu. Untuk penanganan akan dilakukan oleh BBWS, kemarin sudah sepakat dan mereka (BBWS) tinggal menunggu SK (Surat Keputusan) Bupati terkait tanggap bencana, istilahnya itu proses administrasinya," ujar dia.
"Dan Alhamdulillah ini sudah keluar SK, dan semua persyaratan dalam proses administrasi itu sudah kami kirim ke pihak BBWS pada hari ini," ucap Yudi.
Yudi belum bisa mengatakan lebih jauh, kapan nantinya proses pengerjaan perbaikan tanggul di Desa Sembungrejo.
Baca juga: Tanggul Darurat Rapuh, Longsor Intai Jalan Lingkar Salatiga
Hanya, dirinya optimistis, proses pengerjaan bakal segera dilaksanakan dalam waktu dekat seiring proses administrasi yang telah dikirim kepada pihak BBWS Bengawan Solo.
"Kalau sudah ada SK dan persyaratan administrasi sudah dikirim seperti sekarang, sepertinya tak lebih dari 14 hari (proses pengerjaan akan dilakukan). Semoga saja cepat terlaksana," tutur dia.
"Sebab, kalau tidak dan tanggul ini jebol, tiga kecamatan bisa kebanjiran. Sekitar 12.300 lahan persawahan dan ribuan rumah warga di Kecamatan Plumpang, Rengel dan Widang akan jadi korban kebanjiran," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.